Bima,(SM).- Aksi
massa yang
melakukan pengerusakan dan pembakaran kanto Bupati Bima, Jumat kemarin, juga
berimbas pada bertokoan Bima. Khawatir pengerusakan tersebut meluas, hampir
semua pemilik toko memilih untuk tidak berjualan.
Kekhawatiran
semakin kuat, lantaran terendus informasi, massa yang melakukan pengerusakan dan
pembakaran di kantor Pemerintah Kabupaten Bima juga akan menyerang kediaman
Bupati Bima.
Pantauan Koran
ini, usai redanya aksi massa
yang menolak pertambangan di Kecamatan Lambu di kantor pemerintah Kabupaten
Bima, semua pertokoan di pasar Bima sepi dan tidak beraktifitas. Pemilik lebih
memilih menutup jualan, karena khawatir insiden meluas hingga ke pertokoan.
Di semua toko,
para pemilik hanya duduk-duduk di depan jaualan mereka. Sepertinya tengah
membahas persoalan yang sedang terjadi. Namun tidak sedikit, pemiliknya memilih
untuk meninggalkan jualan setelah di tutup untuk sementara waktu.
Menurut Farid,
salah seorang penjaga toko di sekitar itu, dari pada mengalami kerugian yang
tidak sedikit. Lebih baik pihaknya menutup jualan untuk sementara waktu. Jika
kekhawatiran itu tidak terjadi, dan keadaan sudah mulai kondusif, maka toko
akan kembali di buka seperti biasa. “Lebih baik di tutup dulu mas, dari pada
nanti rugi,” katanya.
Kendati
demikian, dirinya berharap semoga kekhawatiran itu tidak terjadi. Agar pihaknya
tetap menjalankan aktifitas seperti biasa. “Semoga saja massa yang merusak dan membakar kantor Bupati
tidak meluas ke sini,” harapnya. (SM.07)