Kota Bima, (SM).- Guna mewujudkan pendidikan yang bermutu, sebanyak 60 orang
anggota Komite dan Kepala Sekolah mengikuti Workshop yang diadakan Dewan
Pendidikan Kota Bima di aula SMKN 3 Kota Bima, Sabtu (21/1).
Drs. H.Hasanudin sebagai Ketua
Panitia dalam sambutannya menyatakan, workshop ini bertujuan memperkuat
koordinasi antara komite sekolah dan Kasek dengan pemerintah daerah, sekaligus
memperoleh pengalaman. “Insya allah dalam workshop yang akan datang dewan
pendidikan akan mengudang 100 orang ketua komite sekolah dan kasek untuk
mengikuti workshop lagi,” sebutnya.
Dewan Pendidikan atau komite sekolah
adalah badan yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan
mutu, pemerataan dan efisiensi pengelola pendidikan. Hakekat dewan
pendidikan/komie sekolah merupakan wakil perwakilan dari stake holder
(masyarakat) pendidikan, organisasi masyarakat yang menjadi mitra pemerintah
dan keberadaan dewan pendidikan bertumpu pada landasan peran serta masyarakat.
Wakil Walikota Bima, H.A.Rahman
H.Abidin, SE ketika membuka acara workshop, melalui Kabag Humas dan Protokol
Setda Kota Bima, Muhammad Hasyim, S.Sos, SH, M. Ec. Dev. mengatakan, ada tiga
pilar pendidikan yakni pemerintah, dewan pendidikan dan masyarakat. Tiga pilar
ini bertujuan menyamankan persepsi agar dunia pendidikan di Kota Bima lebih
maju lagi, dibandingkan ditahun-tahun sebelumnya.
Kata Aji Man, peningkatan Sumber
Daya Manusia (SDM) di bangsa ini, ada pada tangan Kasek dan para Ketua Komite.
Ketua komite dan Kasek merupakan pilar yang bersatu dan tidak boleh kedua pihak
tersebut berseberangan. Selain itu, untuk memajukan pendidikan kita juga harus
melibatkan masyarakat, namun menurunya, anggaran yang dianggarkan untuk bidang
pendidikan di Kota Bima ini sangat minim, sehingga keterngatungan daerah ini di
pemerintah pusat sangat tinggi di atas 40 persen. “Makanya harus ada
keterlibatan masyarakat, agar kita dapat memajukan daerah dan ini dan tidak
berkegantungan pada pemerintah pusat lagi,” harap Aji Man.
Menurutnya, pentingnya peran serta
masyarakat dalam pembangunan masyarakat, karena pendidikan merupakan
tanggung jawab bersama, masyarakat berkepentingan terhadap pendidikan, peran
serta masyarakat merupakan jiwa otonomi pendidikan, sekolah kaya dengan tradisi
peran serta masyarakat dan masyarakat adalah pemakai hasil pendidikan. (SM.
04)