Bima,(SM).- Bangunan kantor Pemerintah Kabupaten Bima sudah ludes terbakar. Arsip, data-data penting serta asset yang ada didalamnya sudah tak bisa lagi dimanfaatkan. Akibat aksi pengerusakan dan pembakaran oleh massa yang menolak pertambang di Kecamatan Lambu, Kantor Bupati Bima ditaksir menelan kerugian sebanyak Rp40 miliar.
Bupati Bima H. Ferry Zulkarnain, ST, mengaku, setelah menerima laporan dari Bagian Umum Setda Kabupaten Bima, kerugian akibat pengerusakan dan pembakaran ditaksir sebesa Rp40 miliar. “Yang ada di dalam kantor tidak ada yang bisa diselamatkan. Semua habis terbakar,” katanya saat ditemui saat ditemui di gedung KLK Bima, Jum’at kemarin
Bupati mengaku, atas insiden pengerusakan dan pembakaran tersebut, secara resmi dia telah melaporkannya ke Kapolres Bima Kota untuk ditindaklanjuti dengan proses hukum.
Mengenai pembangunan kembali, Bupati menjelaskan, pihaknya tidak membangun gedung di tempat yang sudah ludes tersebut. Melainkan mendirikannya di di Kecamatan Woha. “Kita dirikan di wilayah Kabupaten, lagi pula anggarannya sudah kita masukan dalam APBD. Kita bangun secara bertahap,” ujarnya. Kemudian untuk bangunan yang sudah terbakar, dirinya belum tahu untuk diapakan. “Kita lihat nanti,” tambahnya.
Kepada massa yang melakukan pengerusakan dan pembakaran gedung Pemerintah Kabupaten Bima, dia menghimbau agar memahami kondisi dan tidak memaksakan diri. Kemudian, tidak mengulangi perbuatan yang berujung pada tindak anarkis. “Gedung pemerintah ini bukan milik sebagian orang. Tapi milik seluruh rakyat Kabupaten Bima,” tandasnya. (SM.07)
