Bima,
(SM).- Masyarakat di tiga Kota dan Kabupaten, masing-masing Kota Bima,
Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu yang terdata untuk dapat beras miskin
(raskin) tahun ini, tak perlu khawatir. Pasalnya Divisi Regional (Divre) Bulog
Bima sudah mencukup ketersediaan raskin hingga akhir tahun 2012.
Pendistribusian
raskin tahun ini terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama dibagi mulai Januari
hingga Mei. Kemudian, dilanjutkan pada bulan Juni hingga Desember. Pada
pembagian pertama, berdasarkan surat
dari Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), jatah raskin untuk Provinsi NTB mulai
bulan Januari sampai Mei mendatang dengan jumlah Rumah Tangga Sasaran yang mendapatkannya
sebanyak 559.280. “Angka ini merupakan penetapan untuk seluruh Kota
dan Kabupaten se Provinsi NTB selama lima
bulan mendatang,” ujar Kasi Akutansi Divre Bulog Bima, Sukarnadin sembari
menunjuk surat
dari Gubernur tersebut.
Saat ditemui
di ruangannya Rabu kemarin, dia membeberkan jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS)
dan kebutuhan raskin di tiga Kota Kabupaten. Untuk Kabupaten Bima, jumlah RTS
yang mendapat jatah sebanyak 54.437 orang dengan jumlah raskin selama lma bulan
sebanyak 4.082.775 ton. Kemudian untuk Kota Bima, jumlah RTS sebanyak 9.401
dengan jumlah raskin selama lima
bulan sebanyak 705.075 ton. Yang terakhir, untuk Kabupaten Dompu, jumlah RTS
yang adapat sebanyak 26.836 orang dengan jumlah raskinnya s ebanyak 2.012.700
ton.
Lanjut Sukarnadin,
untuk pagu kebutuhan pada bulan selanjutnya yakni bulan Juni sampai Desember,
akan disampaikan pada bulan April 2012 dengan merujuk pada basis data terpadu
hasil PPLS tahun 2011 lalu. “Artinya, sebelum mulai didistribusikan pada bulan
Juni mendatang, data RTS harus disampaikan pada bulan April,” terangnya dan
menambbahkan untuk raskin tahun ini masih menggunakan data PPLS dan penetapan
BPS dan belum mengalami perubahan.
Ditanya kapan
mulai Raskin tersebut didistribusikan. Dia menjawab, pada awal tahun ini
distribusi mulai dilaksanakan pada pekan ke tiga bulan Januari. “Sekarang
tengah di lakukan,” katanya.
Dirinya
memastikan, dari tiga Kota Kabupaten yang ditangani pihak, semua
Kelurahan dan Desa membeli dan mengambilnya dari Bulog. “Alhamdulillah tak ada
yang tak ambil, semuanya ambil,” tambah Sukarnadin. (SM.07)