Kota Bima, (SM).- Komunitas Salaja Mbojo Kota Bima menggelar kegiatan Khitanan
Massal dan Lounching Komunitas Salaja Mbojo (Kosambo), Ahad (22/1) di aula SMAN
1 Kota Bima. Kegiatan yang diikuti 150 orang anak dari keluarga tidak mampu
yang merupakan anak usia sekolah dasar dari 19 kelurahan, antara lain Kelurahan
Penatoi, Lewirato, Penaraga, Penanae, Kendo, Rite, Ntobo, Rabangodu Selatan, Rabadompu
Timur, Kumbe, Kodo, Matakando, dan Panggi dihadiri Wakil
Walikota Bima, H Arahman H.Abidin.
Kabag Humas dan Protokol Setda Kota
Bima, Muh. Hasyim, S.Sos, SH, M. Ec. Dev kepada Suara Mandiri mengatakan,
Komunitas Salaja Mbojo (Kosambo) Kota Bima sendiri merupakan komunitas yang
baru terbentuk, yang digagas Ir. H.Sutarman. Acara khitanan massal ini
sekaligus menandai launching Kosambo. “Aji Man (sapaan Wawali) secara
pribadi menyampaikan dukungan atas terbentuknya Kosambo, karena ini merupakan
wujud kepedulian putera daerah yang telah berhasil di rantauan, dan kini
kembali untuk bangun daerah”, ujarnya.
Kata dia, H.Sutarman selaku
penggagas Kosambo ini, merupakan putera daerah Kota Bima yang sebelumnya
merantau dan meraih keberhasilan di daerah Kalimantan.
Ketua Panitia, Ivan Heflin
mengungkapkan, tujuan kegiatan yang mengusung tema “dengan khitanan massal
kita tingkatkan kesetiakawanan sosial” ini adalah menunaikan sunah Rasul,
media sosialisasi tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan, serta
untuk menumbuhkan kepedulian sosial terhadap sesama. Sementara output yang
ingin dicapai adalah terwujudnya generasi muda yang sehat, dan semakin eratnya
ukhuwah islamiyah.
Diakui Ivan, latar belakang
penyelenggaraan kegiatan khitanan massal adalah karena biaya khitan dengan
penanganan dokter belum terjangkau bagi masyarakat yang kurang mampu yang
tengah terhimpit permasalahan ekonomi.
Aji Man yang berkesempatan hadir
pada saat itu menyampaikan penghargaan kepada Komunitas Salaja Mbojo atas
inisiatifnya menggagas kegiatan tersebut.
Kata dia, permasalahan
kemasyarakatan kita sangat banyak, mulai dari masalah kesejahteraan hingga
hubungan sosial kemasyarakatan. Semua ini tidak akan mampu diselesaikan oleh
pemerintah saja, melainkan harus ada dukungan dan keterlibatan dari semua
elemen masyarakat. Kepedulian sosial merupakan syarat mutlak untuk terciptanya
masyarakat yang sejahtera.
“Kita berharap kegiatan semacam ini
semakin bertambah, baik kualitas maupun kuantitasnya. Berbagai komunitas lain
juga diharapkan ikut aktif berpartisipasi dalam membangun kepedulian sosial,”
jelas Wawali yang dikutip
Acara ditutup dengan penyerahan
bingkisan berupa sarung kepada para peserta khitanan masal. (SM.04)