Bima, (SM).- Anggota Komite Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Bolo meminta dengan tegas agar Universitas Harapan Bima (UHABI) secepatnya meninggalkan dan tidak lagi melakukan kegiatan proses akademik di sekolah milik pemerintah tersebut. Hal tersebut tegaskan oleh Ketua dan sejumlah anggota Komite sekolah setempat saat pelaksanaan rapat pleno komite yang berlangsung, Kamis kemarin.
Kepala SMPN 1 Bolo, Maman, S.Pd, M.Pd pada Wartawan di ruang kerjanya, Jum’at (3/12) mengaku, dalam pelaksanaan rapat pleno Komite guna menentukan besarnya uang komite sekolah yang dipimpinnya. Namun dalam rapat tersebut muncul wacana keberadaan UNiversitas Harapan Bima (UHABI) yang melakukan proses akademik di lingkungan SMPN 1 Bolo.
Kata Maman, Komite secara tegas meminta UHABI agar tidak lagi melakukan proses akademik dengan menggunakan sarana dan prasarana SMPN 1 Bolo.
Maman mengaku, sebenarnya rapat pleno komite tersebut bukan masalah utama soal berapa besar uang komite yang harus dibayar masing-masing siswa, namun yang dibicarakan oleh ketua dan anggota komite adalah masalah UHABI. Karena berapapun besarnya uang komite, pada dasarnya mereka sudah setuju hasil kesepakatan bersama. “Yang dibicarakan saat itu fokus dengan UHABI”, akunya.
Menurutnya, permintaan anggota komite agar UHABI segera meninggalkan SMPN 1 Bolo atau tidak lagi melakukan proses akademik di sekolah setempat, dengan alasan adanya kekhwatiran akan terpengaruhnya moralitas, sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah cepat rusak dan tidak terawat, lingkungan sekolah tidak nyaman, menimbulkan polusi dan kotoran serta beberapa alasan dan pertimbangan lainnya.
Menindaklanjuti aspirasi komite tersebut, selaku Kepala Sekolah bersama dengan sejumlah dewan guru yang ada, secepat mungkin akan menggelar rapat dengan pihak UHABI, Komite untuk membicarakan sekaligus menetukan kebijakan akhir. “Kita akan bicarakan aspirasi ini secepatnya dengan UHABI bersama Komite Sekolah”, janjinya. (SM.11)