Bima, (SM).- Buah perjuangan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bima diambang mata. Tak lama lagi PT.SGI (Sejahtera Guru Indonesia) akan terbentuk. Ribuan orang guru menyatakan dukungan pendirian yang disebut-sebut bank guru itu.
Dimotori PGRI Kabupaten Bima DPD PGRI Provinsi NTB, para guru penerima tunjangan sertifikasi mengikuti sosialisasi tentang pendirian PT.SGI perwakilan NTB di Paruga Na’e Desa Talabiu Kecamatan Woha, Sabtu (11/12).
Pada kesempatan itu dihadiri pula Ketua DPD PGRI Kabupaten Bima Drs.A.Zubair H.AR M.Si, Sekretaris Umum DPD PGRI Provinsi NTB Akbar, salah satu Ketua Bidang Abdul Kadir, Pengurus PK PGRI se Kabupaten Bima, Kepala UPTD Dikpora se Kabupaten Bima.
“Tak henti-hentinya PGRI berjuang untuk mensejahterakan guru, salah satunya cita-cita mendirikan sebuah bank guru”, papar Ketua DPD PGRI Kabupaten Bima A.Zubair H.AR saat memberikan kata pengantar kegiatan sosialisasi tersebut.
Selain berjuang mendirikan bank guru, lanjut Zubair, tunjangan sertifikasi pun salah satu dari sekian banyak perjuangan yang dilakukan PGRI. “Mari kita bersama. Tanpa kebersamaan, cita-cita kita tidak akan terwujud,” ungkapnya.
Sebelum memulai memberikan kata pengantar, Zubair memberikan semangat kepada para guru yang mengikuti kegiatan sosialisasi tersebut, yel-yel sebagai bentuk persatuan dan kesatuan para guru didengungkan berkali-kali saat itu.
Sebagai wujud persatuan lainnya, Zubair mengingatkan kepada anggota PGRI Kabupaten Bima agar selalu mengenakan pakaian seragam PGRI pada saat upacara perayaan hari nasional. Saat itu Zubair mengumumkan, PGRI Kabupaten Bima telah memiliki satu unit mobil operasional.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Umum DPD PGRI NTB, Akbar mamaparkan pendirian PT.SGI perwakilan NTB adalah salah satu dari 6 Provinsi pilot project pendirian PT SGI di seluruh Indonesia.
“PGRI NTB dalam 2 tahun terakhir sudah menunjukan partisipasi yang membanggakan dalam hal iuran dan masuk urutan 3 besar. Mungkin hal itu jadi salah satu acuan untuk didirikan bank guru di NTB”, ujarnya.
Akbar mengumumkan kepada peserta sosialisasi, seluruh pengurus DPD PGRI NTB telah memulai menanamkan saham untuk pendirian PT.SGI tersebut. “Kalau bank guru ini berdiri, bank-bank lain di NTB ini akan iri”, pungkasnya.
Sebab, kebanyakan nasabah maupun peminjam di bank-bank adalah guru. Ini sebuah gambaran, bank guru milik PGRI dan dikelola oleh tenaga profesional dibawah pengawasan Bank Indonesia. “PGRI hanya mengontrol dan sosialisasi seperti ini”, jelasnya.
Lanjutnya, siapa tahu juga, akan dikelola oleh anak-anak kita dari guru yang memiliki kemampuan dan ilmu di bidang perbankan dan keuangan. Kalau bank ini berdiri, tidak perlu menunggu 2 tahun, secepatnya akan didirikan unit di Kabupaten Bima.
Apapun kegiatan PGRI nantinya, kita tidak perlu lagi merengek-rengek minta dukungan kepada pihak lain. PT SGI yang akan menjadi sponsor utamanya. “Bank ini berdiri, sebagai pencitraan terhadap profesi guru dan guru bermartabat”, tandasnya. (SM.06)