Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Bank Guru Operasi Pertengahan 2011

13 Desember 2010 | Senin, Desember 13, 2010 WIB Last Updated 2010-12-16T17:18:16Z
Bima, (SM).- Dukungan pendirian PT. Sejahtera Guru Indonesia (SGI) mengalir dari ribuan guru penerima sertifikasi di Kabupaten Bima, paling telat yang disebut-sebut bank guru itu mulai beroperasi pertengahan tahun 2011. Demikian dikatakan salah satu Ketua Bidang Pengurus PGRI Provinsi NTB, Abdul Kadir saat menyampaikan materi sosialisasi pendirian PT SGI di hadapan ribuan guru penerima sertifikasi, Sabtu lalu.
Abdul Kadir menjelaskan alasan mendasar pendirian bank guru, padahal guru telah memiliki berbagai wadah dan sarana terkait kesejahteraan, misalnya Koperasi Guru. Dia mencontohkan yang telah dilakukan di beberapa negara maju dan berkembang. Di Swedia misalnya, di sana memiliki guru sebanyak 43.320 orang dan jumlah bank khusus untuk guru sebanyak 32 unit, di Australia jumlah guru mencapai 620.324 orang dengan jumlah bank guru sebanyak 54 unit.

Di negara Inggris, jumlah guru sebanyak 137.553 orang dengan jumlah bank guru 41 unit, sedangkan Indonesia total jumlah guru 3.123.421 juta orang, baru ada 6 pilot project bank guru tahun 2011.
“Tujuan bank guru, kita semua bisa bermartabat dan sejahtera. Bank guru sama seperti Bank Perkreditan Rakyat dengan Prinsip Syariah (bagi hasil). Semua laba akan dibagikan kepada pemegang saham. Kami dirikan bank guru ini murni untuk guru”, jelasnya.
Dijelaskanya, porsi pembagian laba bank ketika telah beroperasi nantinya yakni laba sebanyak 77 persen untuk dibagikan kepada pemegang saham, 20 persen laba untuk dana cadangan dan 3 persen laba untuk fee organisasi.
“Bank Indonesia telah menyetujui peredaran saham untuk bank guru di NTB sebanyak 10 ribu lembar. Per lembar saham seharga Rp100 ribu. Dari 10 ribu lembar saham dimaksud ada saham seri A dan saham seri B. Untuk 1 saham seri A bagi pengurus PB PGRI dan 1 lembar lagi untuk pengurus DPD, sementara 9998 lembar saham seri B untuk anggota.
“Pendirian bank guru harus memiliki modal awal Rp2 miliar, sesuai dengan standar ketentuan pendirian sebuah bank yang ditetapkan Bank Indonesia. Bank guru di NTB modal awal diperkirakan diperoleh dari guru penerima tunjangan sertifikasi”, paparnya.
Ia menambahkan, total jumlah guru di NTB sebanyak 65.084 orang, guru swasta maupun negeri, penerima sertifikasi maupun tidak. Hingga bulan November 2010, jumlah guru penerima sertifikasi sebanyak 17.134 orang. Setiap guru penerima sertifikasi, dengan memiliki salah 10 lembar dengan nilai uang Rp1 juta, modal awal yang terkumpul sebesar Rp17,134 miliar. Angka tersebut belum termasuk dengan dana dari stekholder eksternal yang sudah siap tanam saham.
“Katakanlah 100 persen guru yang ada tidak setuju atau mendukung pendirian bank guru ini, kami tetap akan mendirikannya. Karena kami sendiri sudah ada orang yang siap memberikan modal awal senilai 10 miliar”, tegasnya. (SM.06)
×
Berita Terbaru Update