Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

November, Terjadi 50 Kasus Lakalantas

03 Desember 2010 | Jumat, Desember 03, 2010 WIB Last Updated 2010-12-03T02:49:04Z
Bima, (SM).-  Nopember 2010, sedikitnya 50 kasus Kecelakaan Lalulintas (Lakalantas) terjadi di wilayah hukum Polresta Bima. Tragisnya dari 50 kasus lakalantas itu, lebih dari setengahnya atau 32 lakalantas yang terjadi berakibat meninggal dunia (MD). Sisanya luka berat (LB) dan luka ringan (LR). Demikian dijelaskan Kasat Lantas Polresta Bima, Iptu Yudha Widyatama Nugraha, Kamis (2/12) pada wartawan di ruang kerjanya.
Dijelaskannya, kerugian yang ditimbulkan akibat dari 50 kasus kecelakaan lalulintas yang terjadi sepanjang tahun 2010 per Nopember itu, ditaksir tidak kurang dari Rp 98, 950 juta. Sementara proses penyelesaian sejumlah lakalantas yang diP21 sebanyak 14 kasus, di SP3 sejumlah 23 kasus, yang dilakukan penyelidikan sebanyak 9 kasus, serta 1 kasus masih dalam proses.
Jika dirinci menurut bulan lakalantas yang terjadi, ungkapnya, pada bulan Januari trjadi 2 kasus lakalantas, 2 orang meninggal dunia, satu lainnya luka ringan, kerugian material diperkirakan Rp 1 juta. Pada Pebruari ada 7 lakalantas yang terjadi, 6 orang diantaranya meninggal dunia, satu luka berat dan dua luka ringan, kerugian ditaksir Rp 5.650 juta. Pada bulan Maret terjadi lakalantas sebanyak 5 kasus, 5 orang diantara meninggal dunia, 3 orang luka berat dan 2 orang lainya luka ringan, taksiran kerugian material sejumlah Rp 7 juta.
Lanjutnya, untuk bulan April, kecelakaan lalulintas nihil. Sementara pada Mei terjadi lakalantas sebanyak 5 kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak 3 orang, luka berat satu orang dan luka ringan satu orang, dengan taksiran kerugianb material sejumlah Rp 22 juta. Bulan Juni, lakalantas yang terjadi sejumlah 4 kasus, dua diantaranya meninggal dunia, satu luka berat dan satu luka ringan serta perkiraan kerugian material sebanyak Rp 15, 400 juta.
Pada bulan Juli, jelas Yudha, kejadian lakalantas sejumlah 4 kasus. Pada kejadian itu dua orang meninggal dunia, satu lainnya luka berat dan satu orang luka ringan, dengan perkiraan kerugian sebanyak Rp 18 juta. Sementara pada Agustus kejadian lakalantas sebanyak 8 kasus. Tiga orang meninggal dunia, 3 orang lagi luka berat dan tiga lainnya luka ringan dan taksiran kerugian material sejumlah Rp 23.800 juta.
Di bulan September, kata dia, ada 8 kasus lakalantas yang terjadi, 6 orang meninggal dunia, dua orang mengalami luka berat dan dua lainnya luka ringan. Perkiraan kerugian material sejumlah Rp 1 juta. Pada bulan Oktober terjadi lakalantas sebanyak 2 kasus, satu orang meninggal dunia, 3 orang lainnya luka berat dan satu orang mengalami luka ringan. Dengan taksiran kerugian material sejumlah Rp 150 ribu. Sementara pada Nopember, jumlah lakalantas yang terjadi sebanyak 5 kasus. Dengan kejadian meninggal dunia sebanyak satu orang, tiga lainya luka berat dan tiga orang mengalami luka ringan. Akibat kejadian itu ditaksir kerugiannya sejumlah Rp 4.800 juta.
Dominasi penyebab lakalantas, jelasnya, utamanya yang berakibat meninggal dunia lebih disebabkan, pengendara tidak menggunakan kelengkapan berlalulintas. Penyebab lainnya, karena pengendara ngebut dan suka menggunakan Hanphon sewaktu berkendara. (SM.08)
×
Berita Terbaru Update