Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Keluarga TKW Ngadu ke Dewan

03 Desember 2010 | Jumat, Desember 03, 2010 WIB Last Updated 2010-12-03T02:46:58Z
Dompu, (SM).- Kasus  penyiksaan TKW oleh majikan yang menimpa, Sumiati di Arab Saudi, rupanya membawa hikmah bagi pahlawan devisa di Dompu. Sebab semakin menguak sejumlah persoalan yang menimpa buruh migran tersebut. Sejumlah TKI yang bekerja di Arab Saudi dan Malaysia dilaporkan menghilang hingga 10 tahun tanpa kabar. Rabu (1/12) keluarganya mengadukan hal itu pada pihak DPRD Dompu.
Dalam pertemuan yang difasilitasi komisi III DPRD setempat, sedikitnya terdapat enam warga Dompu yang sampai saat ini berkerja sebagai TKW di Arab Saudi dan Malaysia belum diketahui nasibnya. Meskipun pihak keluarga telah berupaya mencari tahu keberadaan mereka, namun hasilnya nihil. Mereka bahkan mengaku telah pasrah dengan nasib anak maupun isteri mereka yang berniat memperbaiki kondisi konomi dengan menjadi TKW di luar negeri.

Saat digelar pertemuan di ruang rapat komisi C yang dipimpin M.Jaharuddin, keluarga TKW masing-masing memperlihatkan foto anak maupun adik mereka yang sampai kini belum ada beritanya. Samsul dan Hafsah misalnya tidak tanggung-tanggung membawa dua lembar foto anak bungsunya, Junari (23) yang sejak delapan tahun silam menjadi TKW sebagai PRT di negara bagian Selangor-Malaysia.
Menurut pasutri warga Baka Jaya Kecamatan Woja itu, selama menjadi TKW, putri bungsunya itu hanya sekali memberi kabar pada mereka. Yakni pada saat baru bekerja tiga bulan. Ketika itu, kata Hafsah, putri kesayanganya mengabarkan kondisinya dalam keadaan baik dan bekerja sebagai PRT pada keluarga yang juga memperlakukannya dengan baik. Dijelaskan pula dalam surat pertama dan sekaligus terakhirnya, bahwa ia digaji rutin tiap bulan, tapi baru dibayarkan sekaligus jika sudah enam bulan bekerja.
“Sejak saat itu, kami hilang kontak. Kami pernah berusaha meminta bantuan temannya untuk mendatangi alamat tempat ia bekerja. Tapi kata majikannya anak kami sudah keluar dari tempat itu,” kataya.
Nasib yang sama juga dialami Khaeruna. Warga Desa Lepadi Kecamatan Pajo itu sejak berangkat ke Arab Saudi tahun 2004 lalu tidak ada kabarnya sama sekali. Termasuk, Supriati, warga Desa Baka Jaya, yang juga menjadi TKW di Arab Saudi, kemudian Dina Maryana warga Kelurahan Kandai Dua yang berangkat tahun 2005 ke Arab Saudi, dan Nurhayati juga berangkat tahun 2005 ke Malaysia.
Sedangkan, Selasa kemarin, menurut informasi yang diperoleh di Kantor DPRD ada seorang suami yang yang melaporkan kehilangan isterinya 10 tahun silam setelah menjadi TKW di Arab Saudi. Pria malang itu masih terus menunda keinginannya untuk kawin lagi menunggu kepastian nasib isterinya.
Menanggapi laporan warga, pihak dewan bersepakat dalam waktu dekat ini akan membuat panitia khusus (pansus) yang akan menangani persoalan yang dihadaipi TKI. Selain itu komisi III juga berharap agar eksekutif segera mengambil langkah tegas dan konkrit dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi para buruh migran itu. Apa lagi faktanya banyak PJTKI ilegal dan tidak sedikit TKI bermasalah yang usianya belum memenuhi sayarat untuk dipekerjakan ke luar negeri.
“Pemkab Dompu segera tempuh langkah konkrit dalam menangani persoalan yang dihadapi TKI. Ambil contoh sikap Gubernur NTB yang melarang sementara pengiriman TKI ke luar negeri,” tegas anggota dewan duta PKS, Abdullah SP.
Mengakhiri pertemuan, pihak komisi III sebenarnya hendak menyampaikan keluhan masyarakat tersebut langsung pada pihak ekskutif. Namun baik bupati maupun wabup pada saat itu tidak berada di tempat.
“Agar persoalan ini dapat dicarikan solusinya, kami akan laporkan langsung persoalannya pada bupati atau wabup hari ini juga,” kata pimpinan rapat. (SM.14)
×
Berita Terbaru Update