Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tim Terpadu Bersihkan Pasar Raya Bima

12 November 2010 | Jumat, November 12, 2010 WIB Last Updated 2010-11-12T02:29:09Z
Bima, SM.- Sedikitnya 200 orang turun ke pasar-pasar yang ada di Kota Bima seperti pasar raya Bima, pasar Raba dan pasar Penaraga dengan melibatkan jajaran Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pekuburan (DKPP) Kota Bima, Dinas Pendapatan dan Pelayanan Keuangan Daerah (DPPKAD) Kota Bima, Diskoperindag, Kesbanglinmas, Pol PP dan Camat secara serentak melakukan kegiatan pembersihan sampah dan got, Kamis (11/11) kemarin.
Selain itu pembersihan sampah dan got, juga menata dan mengatur tempat penjualan para pedagang seperti meja dan peti-peti yang tidak teratur atau tempat-tempat yang sudah tidak dipakai lagi oleh para pedagang atau penjual sehingga terlihat bersih dan rapi.
Sebelum dilakukan kegiatan ini, pada Sabtu (6/11) pekan lalu terlebih dahulu dilakukan peninjauan kondisi pasar oleh Walikota Bima H.Qurais H. Abidin sekaligus berdialog langsung dengan para pedagang yang ada di pasar raya bima guna menyatukan persepsi, mencarikan solusi apa yang menjadi keluhan para pegagang selama ini minimal bisa teratasi. Apa yang menjadi harapan dan keinginan pemerintah juga para pedagang bisa terwujud demi kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kota Bima. Setelah Walikota Bima bertemu dengan para pedagang akhirnya terbentuklah tim terpadu yang melibatkan berbagai Instansi mulai dari dinas, badan dan camat se-Kota Bima.
Hadir dalam kegiatan ini Kepala DPPAKD Kota Bima, Drs. Alwi Yasin, M.AP, Sekretaris DPPAKD, Muhammad Hasyim, S.Sos, SH,MM, Kepala Pol PP, Drs.H.Mahfud, Camat Rasanae Barat, Nurjanah, S.Sos, Kabid Kebersihan Dinas Kebersihan, H.Suaeb HMS, S.Sos, Kabid Perlengkapan Dinas Kebersihan, Khairul Asikin, SH, Kasi Pelayanan Dinas Kebersihan, H.M.Din, ST, Kepala Pasar Raya Bima, Syarif, SE dan puluhan anggota Pol PP Kota Bima.
Ketua Tim Terpadu, Drs. Alwi Yasin, mengatakan, Bapak Walikota Bima menginginkan agar kegiatan seperti ini dilaksanakan secara kontinyu agar tempat-tempat para pedagang yang ada di wilayah Kota Bima seperti di pasar raya bima bisa ditata dengan baik sehingga terlihat bersih, jauh dari tumpukan sampah, jauh dari bau kotoran seperti kotoran air ikan yang dibuang begitu saja oleh para penjual ikan ungkap.
Lebih jauh Alwi mengungkapkan, Walikota Bima juga menginginkan pasar itu bukan hanya sebagai tempat untuk melakukan transaksi jual beli berbagai kebutuhan pokok tetapi pasar itu harus dijadikan sebagai objek wisata.
“Dengan upaya ini, kita harapkan image pasar yang selama ini hanya sebagai lokasi penyedia kebutuhan masyarakat ekonomi lemah dapat dirubah menjadi objek wisata yang dapat dimanfaatkan seluruh kalangan masyarakat. Dengan catatan, tempatnya nyaman, bersih, tidak ada bau kotoran, ada tempat untuk bermain baik anak-anak maupun orang dewasa agar mereka merasa nyaman bersantai,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan Alwi, semua ini merupakan upaya atau keinginan pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam mengembangkan atau memajukan kalangan usaha khususnya kalangan usaha kecil dan menengah yang ada di pasar di seluruh wilayah Indonesia dan menjadikan pasar-pasar tradisional tidak kalah saing dengan pasar-pasar modern yang sudah mulai tumbuh dengan pesat di berbagai daerah.  
Bahkan, katanya, begitu besar perhatian Walikota Bima,  terhadap nasib para pengusaha kecil dan menengah khususnya yang ada di pasar raya Kota Bima, banyak investor-investor luar daerah yang mau membangun berbagai fasilitas perdagangan seperti mall dan tempat-tempat berdagang yang modern. Namun Walikota menyadari, kehadiran pusat-pusat perbelanjaan modern itu akan menggeser para pelaku usaha kecil dan menengah yang ada di pasar tradisonal karena saat ini masyarakat akan cenderung membeli barang kebutuhannya di pusat perbelanjaan yang modern karena kondisinya nyaman, bersih dan aman.
“Walikota instruksikan kepada jajarannya membentuk tim terpadu guna mencarikan solusi terhadap nasib para pengusaha kecil dan menengah yang ada di pasar tradisonal agar mereka bisa bersaing dengan kalangan usaha menengah atas,”ungkapnya. (SM.03)

×
Berita Terbaru Update