Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pemkab Dompu Perangi Buta Aksara

02 November 2010 | Selasa, November 02, 2010 WIB Last Updated 2010-11-02T14:40:45Z
Dompu, (SM).- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dompu, serius ingin memerangi angka buta aksara yang hingga kini masih ada. Bupati Dompu, Drs H Bambang M Yasin memberi waktu 32 hari bagi Dinas Dikpora untuk menuntaskan angka buta aksara yang masih mencapai 12 ribu labih orang sesuai dengan penjelasan Kadikpora, Drs Muhibuddin MSi. “Kita perangi buta aksara dalam waktu 32 hari kedepan,” tegas bupati pada acara yang bertajuk memerangi buta aksara di gedung Sama Kai Dompu, Selasa (2/11)
Dalam kegiatan yang dihadiri seluruh guru dari tingkat TK-SMA pada Kecamatan Dompu, Woja, dan Pajo itu, Bupati terus mengingatkan para pendidik untuk meningkatkan kualitas diri dalam memajukan dunia pendidikan. Hal itu penting, karena Kabupaten Dompu saat ini IPM-nya sangat rendah di antara kebupaten lain di NTB. Terlebih lagi, secara nasional., IPM NTB berada pada urutan ke-32 dari 33 provinsi. Untuk itu, lanjutnya, peran guru dalam menemukan inofasi dan menciptakan pola pengajaran yang bermutu sangat diharapkan untuk bisa maju dari ketertinggalan pada dunia pendidikan.
Ia mengingatkan bahwa tugas utama seorang guru adalah bisa membimbing siswa menjadi manusia yang cerdas. Kualitas guru serta bisa membuat inovasi pengajaran yang benar begitu diharapkan dalam upaya untuk memajukan dunia pendidikan saat ini. “Jangan sampai murid lebih pintar dari guru. Untuk itu, cari cara pengajaran yang bermutu,” ingatnya.
Ia juga mewanti-wanti agar para pendidik bisa steril dari kegitan politik praktis. Sebab tugas guru bukan untuk menentukan seorang bupati. Karena guru digaji oleh Negara untuk tugas mulia, yakni menciptakan generasi yang bisa diandalkan dalam menghadapi persaingan global. Selain itu, katanya, tugas guru diharapkan bisa menentukan karakter masyarakat. Karena membangun karakter ini harus dimulai dari jenjang pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga akhir. Sebab disadari, tanpa dibekali karater yang baik, sikap murid dalam menghormati gurunya akan luntur. Hal itu akan berkembang dalam skala yang lebih besar jika mereka bergaul dalam kehidupan masyarakat.
Dalam kesempatan itu juga, bupati menerima sejumlah pertanyaan dari beberapa perwakilan guru mulai dari guru TK hingga ke pangawas. Selain pertanyaan menyangkut plis-minus dunia pendidikan, ada seorang guru yang menagih janji politik bupati saat berkampnaye ketika mencalonkan diri menjadi calon bupati. Ahmad SPd misalnya, akibat terlibat dalam dukung-mendukung saat proses suksesi kemarin, ia kena imbas dipindahkan dari Kecamatan Pajo ke Kecamatan Pekat oleh enguasa terdahulu. Lontaran pertanyaan sang kasek ini, justeru membuat geli bagi para sejawatnya. Bupati pada saat itu juga justeru tidak kalah guyon. “Makanya, seperti yang saaya ingatkan dimuka, jangan terlibat dalam politik praktis. Akibatnya seperti ini,” kilah bupati yang membuat seluruh guru dan undangan lainnya yang memenuhi gedung hingga ke halaman luar ikut tertawa. (SM.14)
×
Berita Terbaru Update