Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Mahasiswa Bima Ngungsi Keluar Jogja

11 November 2010 | Kamis, November 11, 2010 WIB Last Updated 2010-11-10T20:16:13Z
Jogjakarta, (SM).- Sebagian mahasiswa Bima yang menempuh pendidikan di kota Jogjakarta sudah mengungsi ke luar Jogja lantaran tak tahan dengan debu vulkanik yang menyebar ke seluruh wilayah di Jogjakarta. Sebagiannya lagi memilih tetap bertahan di asrama.
Alam Rimpu, alumni Jogja yang masih tinggal di Jogja kepada SM, via selulernya, Selasa malam mengatakan, mahasiswa Bima di Jogjakarta terkadang merasa seolah-olah sudah tidak punya pemerintah di kampungnya sendiri (Bima, red) karena sampai detik ini tidak satupun dari pemerintah daerah yang mencoba mencari tahu bagaimana keadaan mahasiswa Bima di Jogja yang tengah di landa bencana.
Kata dia, setiap hari tak kurang dari 5 orang sampai 10 mahasiswa Bima meninggalkan Jogja dan selebihnya bagi yang tidak memiliki kemampuan hanya bisa bertahan di Asrama Bima. Mereka ada yang ke Jakarta, Semarang, Malang, Surabaya bahkan ke Bima. Di Asrama Bima masih ada sekitar 50 orang dan di luar sana masih ada tetapi berkurang karena meninggalkan Jogja.
“Jogja menanti kepastian tentang bencana ini bukan hanya merapi tetapi juga gempa yang sudah mulai melanda Jogja”, ujarnya.
Lanjut Alam, soal kondisinya, mereka cukup baik-baik saja, tetapi selalu was-was karena belum ada kepastian tentang status merapi, ditanbah lagi gempa berturut-turut dua hari ini. Keterbatasan mereka karena tidak adanya bantuan masker menjadi satu hal yang sangat dibutuhkan karena Jogja masih penuh debu.
Pelaku Seni Teater ini mengaku, sampai hari ini, tidak pernah ada berita yang bisa kita dengarkan tentang sikap resmi pemerintah daerah Kota dan Kabupaten Bima terhadap nasib anak-anak Bima yang ada di Jogja atau di pengungsian. “Ya mungkin kepekaan itu telah pudar”, sorotnya.
Kini gunung merapi meletus, lalu gempa, terus hujan deras dan sekarang mati lampu, “entah apa yang akan terjadi di Jogja malam ini”, ujarnya lirih.
Sementara itu, Ketua KEPMA Jogjakarta, Munazar via seluler, Rabu malam membenarkan situasi yang dihadapi mahasiswa Bima di Jogjakarta. Kata dia, kami di Jogja masih dalam keadaan was-was. Setiap hari 5 – 10 mahassiswa Bima mengungsi keluar Jogja. Dan Asrama Bima menjadi tempat mengungsi mahasiswa Bima. “Sampai saat ini belum ada perhatian dari Pemda, baik Kota maupun Kabupaten Bima”, akunya.
Ditambahkannya, mahasiswa yang masih bertahan di Asrama hampir 50 orang, dan ada dua Kepala Keluarga yang mengungsi ke UPN Jogjakarta.
Eka Ilham, salah seorang alumni Jogja mengatakan, mereka sebenarnya membutuhkan rasa empati saja, empati tidak hanya berupa materi saja, paling tidak pihak Pemda harus menunjukkan sikap sebagai orang tua yang tidak membiarkan anaknya kebingungan.
“Saya jadi miris dengan sikap Pemda dan Pemkot seperti ini. Dibandingkan dengan daerah yang lain, luar biasa empatinya terhadap putera-putera daerahnya yang merantau di Jogya”, sorotnya. (SM.02)
×
Berita Terbaru Update