Bima, (SM).- Salah satu gedung Dinas Dikpora Kabupaten Bima, Rabu lalu ambruk. Atap gedung sebelah barat roboh di dua ruangan, sementara ruangan lainnya, terlihat retak. Genteng dan kap serta penyanggah gedung tersebut, ambruk berserakan di lantai ruangan. Sisanya, terlihat menggelantung, sepertinya akan roboh pula.
Penyebab ambruknya gedung tersebut, tidak diketahui pasti. Ditengarai akibat pekerjaan yang tidak melalui bestek dan tekhnis yang telah ditentukan. Salah seorang anggota panitia tender, Drs H Jamaluddin Yusuf, yang dikonfirmasi penyebab ambruknya gedung itu, pun tidak bisa memastikan apa penyebab. Hanya saja dia menjelaskan, pekerjaan yang menggunakan APBD tahun 2009 kurang lebih Rp100 juta itu, telah sesuai dengan bestek dan RAB.
Dijelaskannya, gedung yang direhab pada tahun 2009 tersebut, awalnya terkendala pengerjaannya. Bentuknya kata dia, kontraktor pertama meninggalkan pekerjaan yang baru terealisasi sekitar 50 porsen. Lalu dilanjutkan oleh kontraktor yang kedua, hingga selesai.
Dirinya, enggan menjelaskan sebab terjadinya dualisme pengerjaan dimaksud. “Tanyakan saja pada Sekretaris Dikpora. Dia yang lebih paham masalah ini, “anjurnya.Informasi ambruknya salah satu gedung Dikpora Kabupaten Bima, terendus pula di DPRD Kabupaten Bima. Usai rapat paripurna Pandangan Umum (PU) Fraksi atas pengajuan rancangan 8 Raperda, sejumlah anggota dewan dari komisi IV, langung sidak di kantor tersebut.
Saat di lokasi, sejumlah anggota dewan langsung mengamati bangunan yang roboh tersebut. Seluruh ruangan digedung itu, diamati satu persatu, berikut sejumlah material bangunan yang telah berserakan dilantai ruangan. Ungkap mereka saat mengamati banguan yang ambruk itu, kayu kap yang dipakai adalah jenis kayu kapuk. “Bagaimana ndak ambruk, wong kayu yang dipakai tidak sesuai dengan besteknya, “celetuk Dra. Mulyati. Katanya yang diamini anggota dewan lain, hal itu tidak bisa dibiarkan. Karenanya, telah menyimpang dari aturan.
Selepas itu, sejumlah anggota DPRD Kabupaten Bima tersebut, menemui Kadis Dikpora. Namun, baik Kadis pun Sekretaris Dikpora, tidak ada di kantor. Salah satu staf kantor itu, pada sejumlah anggota dewan, menuturkan, Kadis sedang berada di luar daerah, Sekretaris juga sedang mengikuti acara di BLK.
Mendengar itu, Mulyati dan sejumlah anggota DPRD lainnya, berang. “Masa tidak ada pejabat yang mewakili. Mestinya kalau pejabat yang satu tidak ada, pejabat lain ditunjuk. Inikan tidak jelas, “pungkas anggota dewan. Praktisnya,sejumlah anggota DPRD kabupaten Bima, yang melakukan sidak gedung ambruk itu, diterima Kabid Pendidikan Non Formal Pemuda dan Olah Raga, Drs Handal Wirawan, diruang Kadis setempat.
Tidak banyak yang dihasilkan dari pertemuan singkat itu. Sebab, permasalahan ambruknya gedung tersebut, hanya bisa di jelaskan pejabat setingkat Kadis dan Sekretaris. “Kami tidak bisa menjelaskan, “ujar Handal pada sejumlah anggota DPRD itu. Sarannya, silakan berhubungan langsung dengan Kadis atrau sekretaris Dikpora. Hingga akhirnya, sejumlah anggota dewan, berkesimpulan akan memanggil jajaran Dinas Dikpora, untuk menjelaskan penyebab ambruknya gedung yang baru setahun diperbaiki itu. “besok kami akan memanggil, Dinas Dikpora, “ujar Mulyati. (SM.08)