Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Demo Mahasiswa, Kaca Gedung Hancur

02 November 2010 | Selasa, November 02, 2010 WIB Last Updated 2010-11-02T03:50:58Z

Bima, (SM).- Bentrok antar-mahasiswa di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima, Senin (1/11) berujung pada pecahnya puluhan kaca di sejumlah ruangan kampus setempat.
Bentrokan tersebut dipicu aksi demonstrasi  mahasiswa menuntut kebijakan kampus yang menaikan uang biaya Pendidikan dihalangi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) setempat hingga bentrokan sesama mahasiswa tak terhindarkan.
Pantauan sejumlah wartawan, terlihat di kampus tersebut ketegangan masih menyelimuti kedua kubu, sejumlah mahasiswa terlihat masih berkelompok dan puluhan kaca di ruang belajar maupun di ruang kepegawaian pecah berserakan. Terlihat pula sejumlah aparat kepolisian tengah berjaga-jaga dan dua unit mobil Dalmas disiagakan di depan kampus STKIP. Sementara di ruang Puket II, Kasat Intelkam Polresta Bima tengah meminta keterangan sebab kejadian bentrok, dengan sejumlah dosen dan mahasiswa. 
Pembantu Ketua (Puket) III STKIP Bima, Drs. Djasman, MPd yang dikonfirmasi wartawan mengaku, tidak mengetahui dengan jelas apa penyebab sesungguhnya bentrokan antar-mahasiswa terjadi. Hanya saja, saat dirinya tengah mengajar, terdengar ada orasi (demo) sejumlah mahasiswa, soal tuntutan kebijakan kampus tekait kenaikan SPP.
“Bersamaan dengan aksi demonstarsi sejumlah mahasiswa, saya selaku Puket Kemahasiswaan, memanggil pengurus BEM untuk memberitahukan pada sejumlah mahasiswa pendemo agar berhenti karena mengganggu jalannya proses belajar mengajar”, ungkapnya.
Kata dia, tidak berselang berapa lama, bentrokan dan suara kaca pecah terdengar saat dirinya tengah mengajar. Beberapa dosen dan sejumlah mahasiswa yang tengah menerima perkuliahan pun berlarian keluar ruangan.
Menurut Djasman, persoalan kenaikan SPP yang menjadi tuntutan mahasiswa, sebelumnya telah dibicarakan secara bersama antara pihak kampus dengan mahasiswa. Semuanya telah selesai dan sudah ada kata sepakat. “Kenapa mesti ada tuntutan yang berimbas pada sikap anarkis semacam ini”, herannya.
Terkait masalah yang berujung pada kerusakan dan tindakan kriminal itu, pihaknya akan menyerahkan pada Kepolisian untuk menanganinya. Hal ini penting guna memberikan efek jera pada mahasiswa yang berlaku anarkis. Sebab, kejadian semacam ini acap kali terjadi. Apabila ada tuntutan, mereka selalu berbuat di luar kewajaran sampai-sampai merusak asset kampus padahal asset tersebut merupakan milik mereka sendiri.
Informasi yang dihimpun koran ini, dari mahasiswa yang tidak ingin dikorankan namanya, ada sejumlah mahasiswa yang terluka akibat bentrokan dan aksi saling lempar antar-mahasiswa. “Mahasiswa yang terluka sudah dibawa ke Rumah Sakit”, ujarnya. (SM.08)
×
Berita Terbaru Update