Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Bupati Dompu Larang Terima Tenaga Honor

02 November 2010 | Selasa, November 02, 2010 WIB Last Updated 2010-11-02T14:40:02Z
Dompu, (SM).- Menyusul masih banyaknya tenaga hononer atau sukarela yang kini menjadi beban pemerintah, Bupati Dompu, Drs H Bambang M Yasin secara tegas meminta pada seluruh pimpinan istansi untuk tidak lagi menerima tenaga tersebut dengan alasan apapun. “Mulai saat ini saya ingatkan stop untuk menerima tenaga sukerela,” tegas bupati saat membuka kegiatan pemberantasan buta aksara di gedung Sama Kai, Selasa (2/11).
Kata bupati, bagi pimpinan satker atau siapun, diharapkan untuk tidak lagi memberi janji hampa pada tenaga kerja baru yang ingin mengbdikan diri selaku tenaga sukerela. Sebab Pemerintah Kabupaten (Pemkab) sudah tidak memiliki dana cadangan untuk menggaji mereka. Apa lagi saat ini DAU yang dikucurkan oleh pemerintah pusat sebanyak Rp.450 miliar, 70 persennya dihabiskan untuk menggaji pegawai. Sehingga hanya sebagian kecil saja yang bisa digunakan untuk kegiatan pembangunan.
Jika tenaga honorer terus ditambah, dipastikan pagu dana yang memang sangat kecil tersebut semakin dikurangi lagi akibat adanya beban tambbahan pegawai. Ia menegaskan, cukup tenaga honorer yang sudah ada saat ini yang menjadi tanggungjawab Pemkab, dan jangan ada lagi tambahan yang bisa membebenani keuangan daerah. “Cukup yang sudah ada ini yang menjadi tanggungjawab pemerintah. Jangan ada lagi tenaga honorer maupun sukerela baru,” tegasnya.
Ia tidak memungkiri, akibat terbatasnya lapangan kerja, atau karena factor lain, masih banyak warganya yang ingin mengabdi sebagai tenaga sukarela meskipun selama dalam melaksanakan tugas tidak dibayar. Dengan kahadirannya dan dipercaya selaku bupati, ia ingin merubah mainset masyarakat yang hanya berpatokan menjadi pegawai pemerintah. Ia bahkan menceritkan ada sejumlah orang yang datang ke kediamannya menawarkan diri mrnjadi tanaga sukarela. Namun ia tidak pernah memberi harapan apa lagi dngan bahasa yang ngambang, sehingga orang-oranf tersebut bisa bersikap. “Saya tidak pernah bersandiwara untuk menutupi fakta dan menyodorkan kalimat yang ngambang. Saya katakana pada yang menawarkan diri untuk jadi tenaga sukarela untuk menyiapkan pacul dan tembilang guna menggarap sawah. Karena potensinya masih cukup terbuka,” paparnya. (SM.14)
×
Berita Terbaru Update