Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Dana Pengadaan Obat RSUD Dicairkan

12 November 2010 | Jumat, November 12, 2010 WIB Last Updated 2010-11-12T02:34:59Z
Kota Bima, (SM).- Ada kabar baik untuk pasien Jamkesmas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima, setelah beberapa pekan lalu obat di Instalasi Farmasi RSUD Bima mengalami kekosongan, dalam waktu yang tidak terlalu lama akan kembali tersedia. Pasalnya, anggaran yang ditunggu cairnya di Pemerintah Kabupaten Bima, kini sudah berada di RSUD Bima.
Humas RSUD Bima, dr. H. Sucipto saat ditemui di Gedung Pemerintah Kota (Pemkot) Bima, Kamis (11/11) mengatakan, Rabu (10/11) pihak RSUD Bima sudah menerima anggaran sebesar Rp1 miliar untuk pengadaan obat dan reagen (Alat diagnosa darah). Anggaran tersebut, dalam waktu dekat akan mulai dibelanjakan oleh tim pengadaan barang. “Pengadaan obat tidak boleh ditunda lagi, harus segera dibelanjakan, mengingat pasien Jamkesmas sangat membutuhkannya”, ujar Sucipto.
Dijelaskannya, pengadaan obat tidak akan melewati proses tender, karena sifatnya emergency(darurat) dan harus segera dilakukan. Jika harus melewati proses tender, justru akan membutuhkan waktu yang lama.
“Jika pengadaan ini ditender, maka akan menelan waktu yang lama. Belum pengajuan dokumen, proses, belanja kebutuhannya. Sedangkan kekosongan obat-obatan sudah berlangsung lama dan pasien sangat membutuhkannya”, tegas pria humoris ini.
Lanjut Sucipto, karena kebutuhan obat di RSUD Bima sangat tinggi, anggaran Rp1 miliar tersebut hanya untuk dipergunakan beberapa bulan kedepan, stock nya tidak sampai hitungan tahun. “Anggaran Rp1 miliar itu hanya untuk beberapa bulan saja. Bisa dibilang kebutuhan obat di RSUD Bima perbulannya menelan anggarna sebesar Rp1 miliar”, terangnya.
Dirinya juga meminta kepada Pemerintah Kabupaten Bima untuk memprioritaskan pencairan anggaran kebutuhan obat, karena sifatnya yang mendesak, maka tidak boleh dibiarkan kosong berminggu-minggu. “Jika obat di Instalasi Farmasi RSUD Bima kosong, akan mengancam nyawa pasien. Untuk itu, kita harapkan pencairan anggarannya tidak dipersulit,” harap Sucipto.
Dirinya juga memuji kesabaran pasien RSUD Bima asal Kota dan Kabupaten Bima saat menghadapi kekosongan obat. Tidak menunjukan sikap yang reaksioner dan memprovokatif.
“Syukurlah selama kekosongan obat tidak ada yang melakukan aksi. Jika itu pun terjadi, sebenarnya tindakan masyarakat dan keluarga pasien bisa dibenarkan. Karena yang nama RSUD Bima, tidak boleh terjadi kekosongan obat,” jelasnya.(SM.07)
×
Berita Terbaru Update