Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Warga Samili Masih Menanti Air Bersih

19 Oktober 2010 | Selasa, Oktober 19, 2010 WIB Last Updated 2010-10-19T14:17:44Z
Bima, (SM).- Air bersih yang sedianya dikonsumsi warga Desa Samili Kecamatan Woha, Selasa (19/10) belum sampai ke desa setempat karena terjadi kerusakan pipa dari air baku yang masuk ke pengolahan DAM Pela Parado,
Bagian Lapangan PDAM Kecamatan Woha, Ismail mengatakan, guna mengatasi masalah tersebut, sebelum sumber air dialihkan ke Dam Pela Parado, Senin sore PDAM Woha bekerja sama dengan PDAM Kabupaten Bima melakukan uji coba terhadap sumber air yang berasal dari Desa Sakuru.
Saat dilakukan uji coba, ternyata sebagian pipa yang berada di Desa Samili mengalami kerusakan dan pompa air yang berada di Desa Sakuru tidak mampu lagi mendorong tekanan air sehingga air tidak sampai ke Desa Samili. “Melihat kondisi itu, pihak PDAM mengalihkan sumber air ke DAM Pela Parado”, ujarnya.
Untuk memberikan pelayanan terbaik terhadap warga Samili, PDAM Woha melakukan usaha dan perbaikan terhadap masalah tersebut. “Upaya perbaikan terhadap sebagian pipa yang sudah bocor itu sudah dilakukan Senin sore, bahkan sampai malam hari, pipa yang berada di Desa Tolo Uwi diperbaiki”, terangnya.
Direktur Teknik PDAM Kabupaten Bima, Maman Mansyur yang ditemui Selasa kemarin di kantor PDAM Woha selepas melakukan koordinasi dengan pihak pelaksana DAM Pela Parado mengatakan, Desa Samili merupakan desa yang sudah lama mengalami kekurangan air bersih. Untuk itu berdasarkan intruksi Bupati Bima agar desa tersebut diberi pelayanan air yang baik. “Sejak tahun 2005, warga Samili mengalami kesulitan memperoleh air bersih”, ujarnya.
Kata dia, hal ini diluar dari dugaan pihaknya, sebab pada saat dilakukan uji coba Selasa pagi, lagi-lagi pipa mengalami kebocoran di beberapa titik di dekat DAM Pela Parado aaat air mau didistribusikan ke Desa Samili.
Dia menilai, kerusakan ini terjadi karena pihak proyek yang melaksanakan pekerjaan pada tahun 2008 silam bekerja dengan tidak maksimal tanpa memperhatikan kondisi dan kualitas pipa sehingga tidak mampu menahan debit dan tekanan air. Untuk mengantisipasi hal ini, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pelaksana proyek pada tahun 2010 ini dan sudah mengunjungi tempat terjadinya kerusakan pipa yang ada di DAM pela Parado.
Dia berharap kepada warga Samili untuk sementara bersabar karena kerusakan pipa akan tetap diupayakan, “mudah-mudahan masalah tersebut cepat teratasi dan warga Samili bisa menikmati air pada pekan ini”, harapnya.   
Baharuddin, salah seorang warga Samili Saat yang ditemui di kediamannya mengaku kesulitan mendapatkan air bersih, bayangkan saja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mencuci, memasak, mandi, maupun yang lainnya warga harus rela mengambilnya di sumur bor yang ada di perbatasan Desa Kalampa dengan Dadi Bou. “Kalau tidak, kami membeli air bersih dengan harga Rp 5 ratus per satu jerigen”, akunya. (CR.02) 
×
Berita Terbaru Update