Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

IMM Bima Gelar Musyawarah Cabang

19 Oktober 2010 | Selasa, Oktober 19, 2010 WIB Last Updated 2010-10-19T14:18:40Z
Kota Bima, (SM).- Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Bima menggelar acara Musyawarah Cabang (musycab) VI, Selasa (19/10) di Gedung Serba Guna Muhammadiyah Salama Kota Bima. Musyawarah cabang kali ini dirangkaikan dengan acara ‘Diskusi Aktual” yang bertajukRestorasi Pergerakan Kaum Muda Mewujudkan Masyarakat Bima yang Bekarakter, dengan menghadirkan pembicara dari budayawan, praktisi hukum, dan akademisi.
Musycab tersebut merupakan musyawarah tertinggi di tingkatan cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang merupakan agenda rutinitas tahunan dan harus dilaksanakan setiap satu kali setahun. Pelaksanaan musycab ini tidak hanya sebagai agenda seremonial pergantian kepemipinan saja, tetapi yang jauh lebih penting dari semua itu adalah Musycab sebagai langkah evaluasi sekaligus refleksi program kerja organisasi selama satu tahun kepengurusan sebelumnya.
Demikian yang disampaikan Ketua IMM Cabang Bima demisioner, Ihlas Hasan saat menyampaikan sambutan di acara Muscyab VI  Selasa kemarin.
Dikatakanya, IMM Bima sekarang sudah besar, maka tugas kader IMM adalah meneruskan dan mengawal perjalanannya. Bagaimanapun juga IMM adalah organisasi yang bergerak di bidang kemahasiswaan, maka yang harus dilakukan oleh kader IMM adalah melakukan upaya pencerdasan dan pencerahan.
“IMM adalah organsiasi yang mencerahkan dan mencerdaskan mahasiswa, jadi lewat momentum Musycab ini, saya harap kader IMM memiliki kemampuan lebih, baik itu pada aspek keagamaan, maupun dalam hal intelektualitas, sehingga dapat memberikan pemahaman kepada mahasiswa”, ungkap Ichlas.
Sementara itu, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bima, H.Munir Husen, SH dalam sambutannya menyatakan, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah organsiasi yang berbeda dengan organisasi lain. IMM dalam setiap pelaksanaan kegiatannya selalu dimulai dengan segala keterbatasan. Karena IMM besar karena segala kekurangannya. “Inilah miniature perjuangan yang sesunggunhnya, yang mau melakukan kegiatan meskipun dengan  segala kekurangan, dan IMM memiliki itu”, sanjung mantan Anggota DPRD Kota Bima ini.
Kata Munir, pada pelaksanaan Musycab kali ini, dirinya beharap diusahakan terhindar dari unsur politik uang, apalagi sampai saling berebut jabatan, “kader Muhammadiyah itu haram hukumnya meminta jabatan apalagi sampai melahirkan persaingan yang tidak sehat antara satu dengan yang lain, tapi kalau diamanahkan maka wajib hukumnya untuk menerima amanah itu”, tegasnya.
Pada waktu yang bersamaan, Ketua DPD IMM saat menyampaikan sambutannya menegaskan, pada Musycab kali ini, kader IMM harus mampu menempatkan diri sebagai kader yang mampu mengartikulasikan dua dimensi pokok, menjadi pribadi intelektual dan pribadi ulama. Harus diakui kader IMM memiliki dua potensi, ada yang ke arah ustadz dan ada kader jalanan. Oleh sebab itu, kader IMM harus mampu menjawab kebutuhan zaman, baik itu di internal IMM maupun eksternal dalam rangka membebaskan masyarakat  dari segala ketertindasan.
“Saya harap dalam melaksanakan amanah Musycab ini mudahan melahirkan pemimpin yang mampu menjawab segala dinamika yang ada, tantangan globalisasi yang begitu deras mengakibatkan terjadinya pergeseran  ideologi”, harap  Syamsul.
Untuk memperkuat semangat kader IMM, Ketua KNPI Kota Bima, Syarifudin Lakuy, SH mengatakan, IMM adalah salah satu organisasi yang singkron dengan program kerja KNPI. IMM adalah mitra perjuangannya KNPI, “saya melihat organisasi yang cepat menanggapi isue-isue sosial adalah kader IMM, terbukti banyak langkah advokasi yang dilakukan IMM”, jelasnya.
Tanpa bermaksud memuji IMM, “saya salut dengan kader IMM”, tandasnya. (CR.02)
×
Berita Terbaru Update