Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Mahasiswa STAIS Bima Mogok Kuliah

29 Oktober 2010 | Jumat, Oktober 29, 2010 WIB Last Updated 2010-10-29T07:55:50Z
Bima, (SM).- Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Sultan Abdul Kahir (STAIS) Bima, melakukan aksi mogok kuliah mulai Rabu (27/10). Rencananya, aksi tersebut akan berlanjut hingga disetujuinya tuntutan mereka. Pintu masuk kampus, sempat digembok dan ditancapkan bendera almamater dan merah putih saat mahasiswa menggelar aksi.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAIS, Syarifudin mengatakan, aksi mogok kuliah itu dilakukan, karena saluran musyawarah menemui jalan buntu. Alternatif terakhir yang ditempuh mahasiswa, mogok kuliah. “Kami akan mogok hingga tuntutan kami dipenuhi Ketua Yayasan Sultan Abdul Kahir dan Ketua STAIS Bima,” ucap Syafrudin, Kamis kemarin dipintu masuk Kampus di SMPN 3 Woha Desa Talabiu.
Lanjutnya, mahasiswa STAIS Bima dalam aksi demo Rabu (27/10), mengajukan sembilan tuntutan diantaranya, tahun 2010 ini gedung STAIS akan ditempati dan diaktifkan untuk aktifitas perkuliahan, kedua, dalam Oktober ini juga harus dilakukan reshufle struktur lembaga STAIS mulai dari Ketua sampai dosen dan tidak ada lagi birokrat dalam struktur kelembagaan STAIS Bima.
Tuntutan lainnya, proses KBM dioptimalkan, datangkan dosen terbang atau dosen dari tempat beraviliasi dua kali dalam sepekan, serta menolak kenaikan SPP untuk tahun akademik 2008/2009. “Kami juga tidak ingin ada perbedaan pembayaran KRS perKRS Rp5.000 baik di induk maupun cabang.  “Kami dari BEM juga membutuhkan foto copy hasil kerjasama STAIS Bima dengan Institut dan Universitas tempat beraviliasi,” pintanya.
Pembantu Ketua (Puket) II STAIS Bima, Syahril, MPd yang dihubungi via HP oleh Wakil Ketua BEM, Syamsudin mengatakan, sementara ini Ketua Yayasan dan Ketua Lembaga belum bisa  menemui para demonstran. Pasalnya, kedua petinggi PTS itu sedang mempelajari naskah tuntutan para mahasiswa.
Mendengar jawaban Purek II itu, Ketua BEM agak emosi dan merasa dibohongi oleh Bendahara Yayasan. Karena pada saat aksi demo Rabu (27/10) lalu, bendahara akan siap menghadirkan Ketua Yayasan dan Ketua Lembaga. “Kalau begini jawabannya berarti kami suudah dibohongi dan kami akan terus melakukan aksi mogok kuliah,” ucap Syarifudin yang diamini Syamsudin. (SM.12)
×
Berita Terbaru Update