Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Diduga, Mantan Kapolresta Bawa Kabur Dua Meriam

27 Oktober 2010 | Rabu, Oktober 27, 2010 WIB Last Updated 2010-10-27T11:08:04Z
Kota Bima,(SM).- Hampir tak ada yang memperhatikan keberadaan dua buah meriam peninggalan sejarah yang sebelumnya disimpan di depan kantor Polisi Resort Kota (Polresta) Bima. Kini, benda yang sudah dianggap sebagai cagar budaya tersebut, raib dan diduga kuat telah dibawa kabur mantan Kapolresta Bima AKBP. Tjatur Abrianto, SIK.
Anggota DPRD Provinsi NTB, H. Sulaiman Hamzah, saat memberikan keterangan pers di salah satu Rumah Makan di Kota Bima, Selasa (26/10), telah mendapatkan laporan bahwa dua meriam bersejarah yang dulunya berada di kantor Polresta Bima berada di halaman rumah Tjatur. “Saya sudah dapat laporan dua meriam tersebut sudah disimpan Tjatur dirumahnya. Atas tindakan sepihak Tjatur ini, saya akan segera melaporkannya ke Kapolda NTB,” tegasnya.
Menurutnya, tindakan yang dilakukan Tjatur tersebut melanggar hukum karena benda yang sudah menjadi cagar budaya dan warisan sejarah itu tidak bisa dengan mudah diambil tanpa persetujuan berbagai pihak yang berwenang. “Benda itu bukan milik Tjatur. Dia tidak boleh seenaknya mengambil benda itu. Meriam harus dipelihara dan ditempatkan pada tempat aslinya, bukan dirumah Tjatur,s” ujarnya.
Dirinya juga meminta kepada Bupati dan Walikota Bima untuk tidak menutup mata melihat kejadian tersebut. Sebagai pemimpin daerah yang memiliki wilayah, bisa bersikap dan mengambil tindakan.
Di tempat terpisah, Kapolresta Bima AKBP. Kumbul SK, SIK, SH saat ditemui seusai menggelar rapat dengan Walikota Bima di gedung Pemerintah Kota Bima, mengaku belum mengetahui adanya kejadian tersebut. “Saya belum tahu hal tersebut. Meriamnya juga saya tidak tahu apakah ada atau tidak. Nanti akan saya cek,” katanya.
Ditanya tentang sikap Kapolresta Bima? Kumbul mengaku, jika memang itu terjadi, dirinya akan membuat laporan dan mengirimkan kepada Kapolda NTB untuk ditindaklanjuti. “Nanti akan ada bagian profesi dan pengamanan (Propam) yang akan melakukan pemeriksaan,” bebernya.
Tjatur yang coba di konfirmasi via celullernya tidak ada bisa dihubungi. Berulang kali dihubungi dengan menelpon dan mengirimkan SMS, namun tidak ada jawaban. (SM.07)
×
Berita Terbaru Update