Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pemadaman Listrik Murni Soal Teknis

13 Juli 2010 | Selasa, Juli 13, 2010 WIB Last Updated 2010-07-13T10:15:15Z
Bima, (SM).- Keluhan masyarakat terkait pemadaman listrik baru-baru ini, ditanggapi Manager PLN Cabang Bima, Arief Kuncoro melalui Humas PLN Bima, Bambang Eka Santoso. Dia membantah pemadaman itu berangkat dari unsur kesengajaan, namun lebih pada kesalahan tekhnis.
Bambang yang ditemui di kantornya, Ahad kemarin mengatakan, kesalahan tekhnis dimaksud berlatar ulah masyarakat, berupa konslet pada tegangan listrik jalur Bima Dompu, akibat penebangan pohon yang dilakukan warga Desa Rasanggaro Kecamatan Belo.
Penebangan pohon itu, katanya, berujung kerusakan mesin pembangkit jenis MAK berkapasitas 2,4 Mw dan mesin jenis Sewatama yang berkekuatan 1 Mw karena tertimpa pohon. Kata Bambang, besar daya pemadaman yang terajadi akibat hal itu, tidak kurang dari 4.050 Kw. ”Gangguan empat unit mesin itu masing-masing dua unit di PLTD Niu dan satu unit PLTD Bima serta satu unit di PLTD Dompu,” terangnya.

Pihaknya memastikan akibat kerusakan beberapa mesin pembangkit tersebut, terpaksa dilakukan pemadaman bergilir. Pembangian daya listrik yang dipadamkan sementara waktu, yakni sebesar 1650 Kw perhari di Bima dan Dompu dan sebesar 600 Kw perhari di Ranting Sape dan ranting Woha. ”Intensitas pemadaman terdiri dari empat hari nyala dan satu hari padam,” urainya sembari menegaskan, pemadaman yang terjadi pada siang hari murni gangguan, bukan pemadaman yang direncanakan.
Ia mengaku, pihaknya tengah melakukan perbaikan pada beberapa unit mesin yang rusak itu. Ia berjanji, setelah mesin kembali normal sebagaimana adanya, pemadaman tidak akan terjadi lagi. ”Ini hanya insidentil dan situsional saja. Lebih karena kejadian yang tidak diduga sebelumnya dan sama sekali bukan karena ketidakmampuan PLN dalam memberikan pelayanan maksimal, sesuai janji dan komitmen PLN sebelumnya”, terang Bambang.
Untuk itu, masyarakat dihimbau agar tidak menebang pohon yang bersentuhan dengan tegangan listrik tanpa pemberitahuan sebelumnya dengan PLN. ”Kami harap kerjasama masyarakat, untuk sekedar lapor kalau ada keinginan tebang pohon yang bertautan langsung dengan kabel listrik, sebab resikonya sangat besar, baik bagi masyarakat terutama sekali bagi PLN”, pintanya.
Sebelum mengakhiri penjelasannya, ia menghimbau pada seluruh pelanggan agar tetap melakukan penghematan listrik, yakni dengan menggunakan listrik seadanya seuai kebutuhan dan tidak menghamburkan penggunaan listirk yang tidak semestinya.
Bayangkan saja tidak kurang dari 75.000 pelanggan yang tersebar di Bima dan Dompu, menjadi beban PLN untuk penyediaan listrik dengan beban puncak pada malam hari sebesar 22 Kw.
Ia menambahkan, selama ini PLN tetap menerima subsidi pusat sebesar Rp 3 miiar perbulan, sementara hasil yang diperoleh dari rekening pembayaran listrik dari pelanggan, berkisar Rp5 miiar saja. (CR01)
×
Berita Terbaru Update