Bima,
(SM).- Atlit
asal Kota Bima, Nusa Tenggara Barat peserta Kejuaraan Nasional Atletik Yunior
dan Remaja berhasil menduduki urutan kelima dari 33 provinsi.
Pelatih
sekaligus Official, Zubair, S.Pd kepada Suara Mandiri melalui telepon
selulernya, Ahad (15/4) mengatakan, Kejurnas Atletik Yunior dan Remaja dimulai
sejak tanggal 12 sampai April 2012 yang berlangsung di stadion Madia Senayan
Jakarta.
Dalam
kegiatan itu, duta NTB diwakili 11 orang atlit. Cabang atletik yang diikutinya mereka
seperti lompat tinggi, lompat jauh, lari 100 dan 200 meter yunior, lari estafet
4 x 200 meter remaja, tolak peluru putri, lari 400 meter Yunior, lari 100 meter
putra remaja dan gawang remaja 400 meter. “Semula saya pesimis, melihat kondisi
anak-anak. Tetapi setelah berada di Jakarta, alhamndulillah ternyata anak-anak
mampu unjuk diri masuk rengking 10 besar urutan ke-5 dari 33 provinsi yang
ambil bagian”, jelasnya.
Dijelaskannya,
duta NTB pada event itu berada diurutan ke-5 dengan perolehan 5 medali emas, 4
perak dan 1 perunggu. Di urutan pertama diraih kontingen atletik Jawa Timur (15
Emas, 7 Perak dan 10 Perunggu), urutan kedua, DKI Jaya (9, 8 dan 6), urutan ketiga
Jateng (9, 6 dan 4), urutan keempat Jabar (6, 6, dan 7). Diurutan keenam Bangka
Belitung (5, 3, dan 3) disusul urutan ketujuh Riau, (4, 8, dan 6), urutan kedelapan
dari Sumatra Selatan (3, 2 dan 1), kesembilan Sumatra Barat (2, 4, dan 6) dan
kesepuluh Lampung (2, 1, dan 0).
Kata dia, atlit NTB yang berasal
dari Kota Bima Arief Rahman asal Kelurahan Paruga mendapatkan medali emas
dicabang lari 400 meter Yunior dan lari estafet 4 x 200 meter diraih M.Kuraisin
dengan medali perunggu asal Kelurahan Penaraga Kota Bima. “Atlit peraih meraih medali mendapatkan bea siswa dari Bank
Mandiri, juga piagam dari PB PASI dan Bob Hasan”, terang Zubair.
Zubair
mengaku pesimis mengingat sarana dan prasarana yang dimiliki tidak lengkap
seperti apa yang dimiliki pemerintah yang ada di Pulau Jawa. Selain itu mengingat
kondisi atlit yang ikut di event sekarang, tapi dengan kondisi yang apa adanya
ternyata mampu meraih prestasi. “Saya harap agar Pemkot mampu menyiapkan sarana
dan prasarana yang lebih baik. Minimal Stadion Atletik Manggemaci yang ada
sekarang bisa diperbaiki”, pintanyanya.
Lanjut
guru SMK 1 Kota Bima ini, atlit asal Kota Bima berangkat ke Jakarta dengan
dukungan Dinas Dikpora Kota Bima berupa uang saku. Sedangkan dari Pemerintah
Provinsi NTB kekurangan dana, sehingga banyak atlit yang tak bisa ikut dan
cabang yang dilombakan kosong.
“Dibandingkan
dengan provinsi yang lain, NTB sedikit mengirim utusan”, tandas Zubair.
(SM.12)