Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pasien Diduga Flu Burung, Dirujuk Mataram

09 Maret 2012 | Jumat, Maret 09, 2012 WIB Last Updated 2012-03-09T11:12:34Z
Kota Bima,(SM).- Guna memastikan pasien rawat inap yang diduga terinfeksi gejala H5N1 alias flu burung, satu diantaranya dirujuk dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima ke Rumah Sakit umum Propinsi (RSUP) Mataram.
Humas RSUD Bima, Dr H Sucipto, Kamis kemarin pada sejumlah wartawan mengatakan, pasien yang rujuk ke Mataram yakni Azhar (2,5 bulan) sementara satu pasien lainnya, Latifa (11 bulan) dipulangkan paksa orang tua yang bersangkutan dengan alasan tidak punya biaya oprerasional untuk keperluan selama di Mataram serta kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan. Padahal, pemerintah telah menggratiskan biaya pengobatan dan perawatan yang bersangkutan.
Kesimpulan untuk merujuk pasien yang diduga flue burung tersebut, jelasnya, untuk mengetahui secara pasti apakah yang bersangkutan (pasien) memang mengidap bakteri flue burung. Mengingat ketersedian alat di RSUD yang tidak komplit dan minimnya sarana pendukung untuk mengetahui secara pasti penyakit mematikan dan menular tersebut, pihaknya memutuskan untuk dirujuk ke RSUP Mataram, yang lebih lengkap dan memadai sarana prasarana perawatan dan pengobatannya.
 Sebagai tindak lanjut mengetahui ribuan unggas yang mati mendadak diwilayah Bima, pihaknyapun telah mengirim sample unggas yang mati di laboratorium Denpasar Bali. Dari hasil uji lab Denpasar, kata Cipto, baru diketahui dan dipastikan ada bakteri H5nya saja sementara N nya belum diketahui dan perlu dilakukan uji lab lebih lanjut. Itupun kata dia adanya di Bandung dan Jakarta. “kami masih menunggu hasil lab pada dua wilayah tersebut, “jelas, guna mengetahui apakah N yang ada di unggas mati mendadak tersebut, N1 atau N berapa.
Uji sample tersebut, kata Cipto, sangat penting. Bukan saja untuk mengetahui gejala yang ada di unggas yang diduga terkena flue burung saja, melainkan lebih pada gejala yang ditimbulkan dan berimplikasi pada manusia.
Apabila terdiagnosa dari hasil sample ada gejala H5N1, maka untuk menjaga dan menyiasati dampak yang berimplikasi langsung pada manusia, pihaknya tentu akan menyediakan ruang khusus yang steriil dan aman dari jangkau warga pasien lain di rumah sakit tersbut.
Dari hasil koordinasi direktur RSUD Bima dengan pihak Pemda Bima, jelasnya, jika ditemukan ada pasien tergejala flu burung maka tempat perawatan yang aman akan dialihkan di RSUd Sanolo. (SM.08)
×
Berita Terbaru Update