Kota Bima, (SM).- Data
terakhir yang dirilis Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bima, tidak kurang
dari 900 ayam yang ada di wilayah setempat pada bulan ini, mati mendadak diduga
akibat terkena flu burung.
Pada sejumlah wartawan, Kepala Dinas Pertanian dan
Peternakan, Ir Syamsuddin, Senin kemarin menyampaikan, jumlah ayam yang mati
mendadak akibat terinfeksi flu burung, tersebar di sejumlah wilayah,
diantaranya Kelurahan Dara, Lelamase, Sadia, Rontu, Nitu, Rabadompu dan
sejumlah Kelurahan lain. “Besaran jumlah kematian ayam tersebut, diperoleh baik
dari laporan masyarakat maupun dari hasil turun lapangan petugas kesehatan
hewan ternak dinasnya”, ujar Syamsudin.
Ia mengaku, kepastian apakah penyakit ayam terjangkit
semisal flu burung belum dapat dipastikan. Namun dari hasil test cepat yang
dilakukan aparatnya, memang terindikasi awal ada gejala flu burung.
Kata dia, demi memastikan apakah memang disebabkan flu
burung, pihaknya telah mengirim sample hasil uji cepat penyebab kematian
mendadak ayam tersebut, pada laboratorium Denpasar Bali. “Kami masih nunggu
hasil kiriman atas sample dimaksud”, terangnya.
Sebagai dinas terkait yang berkewajiban mengantisipasi
wabah penyakit yang mendera ayam warga, pihaknya telah bekerja ekstra time
dalam penanggulangannya. “Tidak saja menunggu laporan warga, sekarang ini kami
intens turun lapangan melihat dan mengamati kondisi terkini mewabahnya kematian
mendadak ayam tersebut. Secara dini pula kami memberikan obat-obat yang mampu
membunuh virus, untuk penganggulangan awal”, urainya.
Pada warga, Syamsuddin menghimbau jika ditemukan kondisi
semacam itu, agar ayam yang mati tidak dibuang sembarang tempat atau baiknya
dikubur sebelumnya dibakar. Kemudian lakukan penyemprotan pada kandang atau
tempat ayam dipelihara, khusus hal itu pihaknya secara cepat akan menangani
penyemprotan. “Antisipasi lain, jangan masukan ayam lain atau di daerah lain
untuk dipelihara dengan ayam lokal atau ayam yang sehat”, harapnya.
Soal seperti apa tanda-tanda ayam yang
terindikasi flu burung atau menderita penyakit lain, jelas Syamsuddin, dapat
dilihat dari banyaknya jumlah ayam yang mati mendadak, kemudian terlihat
jengger atau bagian kepala yang berwarna biru lebam. “Jika melihat tanda-tanda
semacam itu, segera pisahkan ayam dimaksud dengan ayam yang lain,