Kota Bima, (SM).- Sebayak
108 calon tenaga kerja asal Desa Parangina Kecamatan Sape Kabupaten Bima,
diamankan anggota Resmob dan Buru Sergap (Buser) Polres bima-Kota saat melintas
menggunakan bus Rasa Sayang di jalan lintas Bima-Sape Lingkungan Oimbo
Kelurahan Kumbe, Kota Bima, Senin (19/8) pukul 16.00 wita. Diduga para pekerja
tersebut tidak mengantongi surat-surat resmi dari Pemerintahan.
Pantauan wartawan, saat
diamakan ke Kantor Sat Reskrim Gunung Dua, sebayak 108 calon tenaga kerja tanpa
surat resmi tersebut diangkut menggunakan tiga bus jurusan Bima-Jakarta dari
Kecamatan Sape. Selain mengamankan para calon tenaga kerja, polisi juga
berhasil mengamankan cukong alias koordinator yang akan membawa para calon
tenaga kerja tersebut yaitu Is yang hingga kini masih dalam pemeriksaan
intensif penyidik di Unit III Sat Reskrim Polres Bima.
Informasi yang dihimpun,
belum diketahui pasti apakah 108 calon pekerja tersebut akan dipekerjakan
sebagai buruh perkebunan di pulau Sumatera atau akan dikirim menjadi TKI keluar
negeri. Pasalnya tidak ada secarik dokumen yang dibawa para pekera maupun
perekrut pekerja tersebut.
Informasi terakhir yang
diendus, setelah diperiksa intensif Polisi akan mengembalikan seluruh calon
tenaga kerja ini ke Pemerintah Kecamatan Sape dengan berkoordinasi melalui
Dinas tenaga Kerja dan Trasnmigrasi Kabupaten Bima dan Dinas Sosial dan Tenaga
Kerja Kota Bima sebagai lokasi pengamanan para pekerja.
Namun berdasarkan
keterangan salah seorang calon tenaga kerja, Supardin (40), oleh perekrut
direncakanan akan membawa mereka untuk bekerja di salah satu perkebunan di
Palembang Sumatra Selatan. Disana akan bekerja sebagai penanam dan pemelihara
perkebunan yang menanam pohon untuk pembuatan kertas, dengan janji akan
mendapatkan gaji sebesar Rp700 ribu per hektar.
Mengenai informasi akan
dijadikan TKI ke Luar Negeri, diakui Supardin, tidak benar, karena berdasarkan
keterangan perekrut yang juga warga Kecamatan Sape, bukan ke luar negeri tetapi
ke pulau Sumatra.”kita hanya kerja ke Sumatra pak bukan jadi TKI,” ujarnya.
Sementara salah seorang
Supir, Mayor asal Desa Risa Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima tidak tahu dengan
urusan para penumpangnya, yang pasti dirinya hanya mengantarkan mereka sesuai
tujuan yaitu ke Jakarta. Terkait dengan kemana penumpang yang diantarnya. ”Saya
tidak tahu. Saya hanya tahu antar ke Jakarta itu saja,” pungkasnya kepada
wartawan di halaman Sat Reskrim Gunung Dua. (dd)