Dompu, (SM).- Tuntutan
keluarga terduga teroris Sirajuddin (19) warga Bakajaya Kecamatan Woja yang
tewas dalam aksi penggerebekan tim detasemen khusus (Densus 88) anti terror
meminta kejelasan terkait statusnya pada Mabes Polri, akhirnya mendapat
perhatian serius dari sejumlah anggota DPRD Dompu.
Beberapa anggota dewan menginginkan dibentuk panitia khusus
(Pansus) dewan yang bertugas melakukan klarifikasi langsung di Mabes
Polri terkait dasar pihak Mabes Polri menuding Sirajuddin sebagai salah
satu anggota jaringan teroris.
Anggota DPRD Dompu asal PPRN, Kurnia Ramadhan SE, Senin
(04/3) menegaskan, lembaga dewan perlu membentuk Pansus untuk mencari kejelasan
soal status Sirajuddin di Mabes Polri. Masalahnya Sirajuddin dituding
salah satu terduga teroris, akan tetapi dilain pihak Mabes Polri belum
memberikan penjelasan terkait alasan serta bukti yang menunjukan keterlibatan
Sirajuddin dalam jaringan Muslim garis keras dimaksud. “Ini masalah
serius dan dewan harus segera membentuk Pansus,” katanya.
Pansus dewan berkerja melakukan koordinasi dengan pihak DPR
pusat untuk sama – sama meminta klarifikasi langsung dengan pihak Mabes
Polri terhadap masalah ini. “Yang perlu kita minta kejelasan, apa dasar Densus
Mabes Polri menyatakan Sirajuddin sebagai terduga teroris. Sebab sampai
saat ini belum ada alasan yang jelas dari lembaga itu (Mabes Polri),” jelasnya.
Katanya, akibat insiden penggerebekan terhadap terduga
teroris di wilayah Dompu, membuat daerah ini diklaim sebagai sarang
teroris. Tentu saja status demikian dapat menghambat iklim pembangunan di
daerah Dompu. “Jika Sirajuddin tidak terbukti sebagi teroris, Mabes Polri harus
merehabilitasi nama baik almarhum serta nama baik daerah ini,” cetusnya.
Hal senada disampaikan anggota DPRD Dompu Drs AW
Syafruddin. Dia masih ingat penjelasan Kapolres Dompu AKBP Benny Bari Warmansya
SIK saat rapat klarifikasi di gedung DPRD Dompu beberapa hari pasca peristiwa
penggrebekan tim Densus yang menewaskan 5 orang terduga teroris di Dompu.
Katanya, pada saat itu, pihaknya sempat diperlihatkan oleh
Kapolres Dompu dokumen para terduga teroris yang diburu tim Densus. Orang
– orang yang disebut terduga teroris, berasal dari Poso. “Kami sempat membaca
satu persatu dari dokumen yang diperlihatkan,” terangnya.
Dari identitas yang diberikan, tak satupun bernama
Sirajuddin alias Eja. Kuat dugaan korban tewas yang disebut Fais adalah
Sirajuddin. Fais beralamat Poso, sedangkan Sirajuddin pemuda asal Desa Bakajaya
yang keseharian sebagai pelayan bakso. “Kami mendapat keterangan dari keluarga
Sirajuddin bahwa dia tidak pernah keluar daerah, apalagi ke Poso,” tegasnya.
Sementara anggota dewan lainnya, H.Didi Wahyuddi SE,
menuturkan, sangat mendukung agar dewan segera membentuk Pansus terkait
masalah Sirajuddin. “Saya mendukung wacana pembentukan Pansus ini,” tuturnya.
Pansus dewan harus berperan meminta kejelasan dari Mabes
Polri untuk menyelesaikan berbagai polemik yang terus berkembang di tengah
masyarakat pasca tewasnya Sirajuddin yang dianggap sebagai salah satu terduga
teroris. (dym)