Bima, (SM).- Judi toto gelap (togel) di Kecamaan
Sape sudah semakin menjamur di masyarakat. Agar tidak beredar luas di
masyarakat diharapkan kerja sama seluruh tokoh pemuda dan tokoh masayarakat
serta tokoh agama beserta Muspika untuk sama-sama ikut serta memberantas
penyakit sosial yang meresahkan masyarakat.
Tokoh Masyarakat
Sape, M.Natsir mengaku prihatin dengan makin maraknya judi togel di sape. Seolah-olah
di Sape sudah tidak ada yang peduli lagi untuk memberantas penyakit sosial yang
satu ini. Untuk tiap kali penarikan judi togel ratusan juta rupiah omsetnya,
apalagi penarikan dalam satu pekan sampai lima kali, sehingga dalam satu bulan
uang rakyat miliaran rupiah yang hilang akibat judi.
Bagi
masyarakat tidak merasa rugi bila taruhannya sedikit, tetapi kalau dipasang
tiap hari kemudian dihitung jumlahnya cukup besar. “Dalam satu bulan, mencapai miliaran
rupiah uang masyarakat yang hilang. Nah yang untung hanya bandarnya saja,” tutur
Natsir.
Sementara
dari segi keamanan, sepertinya tidak ada perhatian, sehingga judi togel sudah
menjamur di masyarakat hingga pelosok kampung. Ironisnya, bila ada bandar togel
yang ditangkap polisi dan ditahan setelah mendapt proses hukum, seolah-olah
para pelaku tidak ada yang jera, karena hukumnya paling lama dua bulan sampai 3
bulan.
M.Natsir
mengharapkan pada aparat penegak hukum di Kecamatan Sape agar sekali-sekali
melakukan razia sehingga dapat menurunkan intensitas judi togel. “Kalau hal ini
dibiarkan, lambat laun judi togel makin meraja lela, sebab saat ini saja ibu rumah
tanggapun ikut pasang judi togel,” sorotnya.
ekali
lagi Natsir mengajak seluruh masyarakat untuk sama-sama memberantas judi togel
dari tanah Sape khususnya. (war)