Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Diperkosa Paman, Keponaan Berbadan Dua

06 Maret 2013 | Rabu, Maret 06, 2013 WIB Last Updated 2013-03-07T02:00:58Z

Kota Bima, (SM).- Lingkungan Nggarolo, Kelurahan Penanae Kecamatan Raba, Kota Bima mendadak gempar, setelah salah satu warganya, HA (34) yang begitu sampai tega memperkosa keponakannya, Gadis, (bukan nama sebenarnya) remaja 13 tahun hingga hamil enam bulan. Atas kejadian tersebut pelaku dicari oleh ratusan warga untuk dihakimi, namun kabur dan menyerahkan diri ke kantor Polres Bima-Kota, Ahad (4/3/).

Gadis sendiri saat ini masih duduk di kelas VII (satu) SMP yang merupakan putri dari pasangan Asmah (40) dan Saiful (42). Gadis tidak berani memberitahukan perlakuan tidak senonoh oleh pamannya tersebut kepada orang tuanya karena diancam akan dibunuh. Setelah enam bulan dan kondisi tubuhnya kemudian berubah, lalu dikenali oleh tetangganya, sehingga korban mau menceritakan prahara yang menimpanya kepada ayah dan ibunya.
Sabtu (2/3) saat korban dikenali tengah dalam kondisi hamil oleh salah satu tetangganya kemudian mengakui dan atas desakan orangtua akhirnya menceritakan kepada warga juga orangtuanya. Mendapatkan cerita tersebut sontak warga Lingkungan Nggarolo mencari pelaku di kediamannya.
Ternyata pelaku mengetahui dirinya dicari oleh warga akibat perbuatannya memperkosa ponaannya, kemudian pelaku kabur sebelum kemudian menyerahkan diri ke kantor polisi. Pelaku saat ini menjalani pemeriksaan dan masih ditahan di sel tahanan Polres Bima Kota.
Asmah, ibu korban yang diwawancara di kediamannya, Senin (5/4) mengaku tidak tahu kalau putrinya ternyata telah berbadan dua, dirinya tahu setelah diberitahu oleh tetangga. Benar saja setelah ditanyakan kepada putrinya diakui diperkosa oleh pamannya. ”Saat saya tanya dia mengaku diperkosa,” katanya dengan nada pilu.
Kejadiannya enam bulan lalu, saat itu menurut anaknya, pelaku naik dari bagian dapur rumah, karena dirinya dan suami tidur di ruang tamu sehingga tidak tahu adanya kejadian tersebut, sebab saat itu pelaku langsung mendekap dan mengancam kalau berteriak akan dibunuh.
Tidak saja sekali dua kali, kelakuan bejat pelaku diketahui sering terjadi dan selama ini putrinya tidak berani menceritakan kepada orang lain karena sering diancam akan dibunuh. Pelaku sendiri kata Asmah adalah suami dari adiknya yang terakhir dan tidak menyangka akan berbuat sebejat itu pada keponakannya. ”Saya juga kaget kok tega sekali,” keluh Asmah.
Mengenai proses hukum, diakui Asmah dirinya telah secara resmi melaporkan yang menimpa puterinya kepada polisi, saat ini saja putrinya masih menjalani pemeriksaan oleh kepolisian begitupun pelaku. Harapannya agar pelaku dapat dihukum berat seperti apa yang dilakukannya. (dd)
×
Berita Terbaru Update