Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Aussy Burger Potong Gaji Karyawan

04 Maret 2013 | Senin, Maret 04, 2013 WIB Last Updated 2013-03-07T02:26:43Z

Bima,(SM).- Hanya alasan kehilangan produk menu makanan yang tidak jelas kebenarannya, Aussy Burger, salah satu outlet makanan cepat saji di Kota Bima diduga memotong gaji karyawan hingga dititik paling rendah dan berkesan tidak manusiawi.

Fakta miris tersebut dikeluhkan Kiki Rizki Amelia, karyawan Aussy Burger mewakili sejumlah karyawan yang menggantungkan hidupnya di rumah makan cepat saji itu, Sabtu lalu pada sejumlah wartawan. Katanya, pemotongan gaji terhitung sejak pertama Aussy Burger dibuka di Kota Bima. Pemotongan gaji dibijaki pimpinan perusahaan, pastinya, disebabkan kehilangan produk makanan yang tersedia sehingga menjadi tanggung jawab semua karyawan.
Aussy Burger yang beroperasi di jalan Gajah Mada tepatnya sebelah barat pekuburan Salama itu, kata Kiki, menyajikan berbagai produk makanan cepat saji dan telah beroperasi beberapa bulan lamanya. Awalnya tidak ada yang mengecewakan bagi dia dan seluruh rekan karyawan lainnya. Namun disaat waktu penerimaan gaji, tiba-tiba ada pemotongan yang begitu fantastis yang dirasakan begitu tidak manusiawi.
Jelasnya, gaji pokok yang mesti diterima setiap karyawan sesuai keputusan perusahaan, sebesar Rp550 ribu. Yang diterima setiap karyawan dari perusahaan hanya Rp150 hingga 200 ribu saja. “Gaji kalian dipotong guna mengganti produk makanan cepat saji yang hilang,“ ujarnya menceritakan ucapan pimpinan.
Besarnya pemotongan yang dilakukan perusahaan termasuk pemotongan jaminan sebesar Rp110 ribu selama enam bulan masa kontrak. “Pemotongan itulah yang seluruh karyawan tanyakan dikeluhkan sejumlah karyawan,” ujarnya seraya memastikan seluruh kayawan sepakat untuk mogok kerja jika belum ada kepastian dan perubahan gaji yaang diterima sesuai keputusan perusahaan awal besaran gaji.
Dikeluhkannya pula, waktu kerja yang padat meski diregulasikan per shif alias bergantian mulai jam 09.00-15.15 wita lalu shif kedua mulai jam 15.15- 22.00 wita, dengan tidak ada hari liburnya (Ahad tetap masuk kerja), sesungguhnya tidak sesuai dengan gaji pokok Rp550 ribu perbulan yang diterima karyawan. “Masa perusahaan makanan cepat saji yang omzet terbilang melebihi target penghasilan saban hari, gaji karyawan segitu saja (Rp 550 perbulan) sudah gitu dipotong lagi, “keluhnya mewakili karyawan lainnya.
Terpisah, pimpinan Aussy Buger, M Gunawan, membenarkan terjadi pemotongan sebagaimana dikeluhkan karyawan. Tetapi pemotongan dibijaksanai sesuai hasil kesepakatan bersama seluruh karyawan merujuk hilangnya sejumlah produk menu makanan cepat saji yang tersedia di Aussy Burger. Itupun, kata Gunawan, hanya dua bulan saja dilakukan pemotongan, selebihnya karyawan akan menerima gaji sesuai gaji pokok.
Entah khawatir ditinggal karyawan, pimpinan perusahaan pada wartawan memastikan menambah gaji setelah pemotongan masing-masing karyawan  sebesr Rp150 pada enam karyawan, sehingga setiap karyawan menerima sebesar Rp350 hingga Rp 400 ribu minus potongan jaminan masa kontrak dimaksud. Sementara dua karyawan magang tetap menerima sesuai kesepakatan alias tanpa ada penambahan lagi selama dua bulan, “Bagi karyawan magang kalau tidak sepakat, boleh undurkan diri, “ujarnya.(ris)   

×
Berita Terbaru Update