Kota
Bima,(SM).- Sebanyak 122 orang siswa Sekolah Menengah Kejuruan –
Pertanian dan Pembangunan Negeri (SMK – PPN) Bima, Senin (4/2) lalu dilepas
untuk melaksanakan praktek kerja indsutri (Prakerin). Selama Prakerin tiga
bulan, siswa diharapkan mampu beradaptasi dan mengimplementasikan ilmu
pengetahuan yang sudah diperoleh.
Kepala SMK-PPN
Bima, Ir. H.Syaiful Insan, MM dihadapan siswa dan orang tua siswa mengatakan, siswa
yang dilepas untuk kegiatan dimaksud tersebar di sejumlah daerah. Siswa akan
dikirim pada tiga tempat di Kota Bima yakni di UD Sikas Indah Kota Bima
(Tanaman Hias), P4S Harapan Makmur (ternak potong) dan Poskeswan Rasanae
(pelayanan kesehatan).
Kemudian di
Kabupaten Bima, siswa dikirim di delapan tempat, masing-masing Poskeswan Sape,
Ambalawi, Woha, Lambu, Palibelo (pelayanan keswan), KTT Wadu Mbuku (Budidaya
tempat potong), BPPK Woha (tanaman sayuran) dan BPP Monta (penangkaran padi dan
tanaman sayuran). “Selain diwilayah Bima juga ditempatkan diluar daerah seperti
di Kabupaten Sumbawa dua tempat yakni
Karantina Badas (pengobatan, pemeriksaan penyakit hewan, pemeriksaan lab) dan
BPT HMT Serading (penggemukan, pelayanan keswan),” sebutnya.
Ia melanjutkan,
di Mataram juga demikian, ada enam tempat yang juga menjadi lokasi praktek
siswa, masing-masing di BIB Banyumelek (ternak perah IB), BRSHLV/BIB Banyumelek
(pemeriksaan penyakit hewan), RPH Banyumelek (pemeriksaan penyakit hewan), RPH
Banyumelek (pemeriksaan penyakit), PT Bisi Mataram (persilangan tanaman
pembenihan) dan BBI PPH Narmada (prosesing benih).
Lalu, di Malang
ada tiga tempat yakni KUD Sengkaling Malang (pelayanan keswan IB, pemeriksaan
air susu), KUD DAU Sengkaling Malang (pelayanan keswan IB, pemeriksaan air
susu) dan BPTP karang Ploso Kab.Malang (tanaman sayuran, hama dan penyakit, pengolahan hasil dll).
Masing-masing daerah diakuinya akan dibimbing satu orang guru yang berkompeten
pada bidangnya.
Syaiful Insan
mengaku, program prakerin merupakan kegiatan wajib yang dilaksanakan setiap
tahun bagi semua sekolah kejuruan. Begitu juga dengan SMK – PPN. “Karena tempat
praktek di Bima kurang memadai, maka kirim siswa untuk melaksanakan prakerin ke
sejumlah daerah, baik di dalam maupun diluar daerah,” katanya.
Selama mengikuti
kegiatan yang dimaksud, ia berharap kepada siswa untuk bisa menyuasaikan diri
dengan lingkungan. Dengan demikian, proses belajar dan prakerin bisa
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. “Kami beraharap siswa nanti bisa belajar dengan
tekun. Yang sudah didapat di sekolah bisa dipraktekan dengan baik pula di
lapangan,” harapnya. (BNQ)