Kota Bima,
(SM).- Rangkaian kegiatan peringatan Hari Ibu ke-84 serta HUT Dharma Wanita
Persatuan (DWP) Kota Bima ke-13, PKK, GOW, dan DWP Kota Bima menggelar kegiatan
sunatan masal dan pengobatan gratis di lima kecamatan di Kota Bima.
Setelah dilaksanakan di Kecamatan
Rasanae Barat dan Asakota, Rabu 13 Februari (hari ini, red) kegiatan tersebut
dilaksanakan untuk tiga kecamatan, yaitu Mpunda, Raba, dan Rasanae Timur,
dengan lokasi dipusatkan di Kecamatan Raba.
Peserta sunatan masal dan
pengobatan gratis menggunakan sistem kupon. Untuk Kecamatan Raba, kupon
dibagikan untuk 11 kelurahan; untuk Kecamatan Mpunda 10 kelurahan; dan
Kecamatan Rasanae Timur 7 kelurahan. Masing-masing kelurahan mendapat 20 kupon,
sehingga total peserta direncanakan berjumlah 560 orang. Namun pada saat
pelaksanaan, ada 200 kupon yang tidak digunakan. Anak-anak yang mengikuti
sunatan masal mendapat bingkisan berupa sarung, susu, dan sejumlah uang.
Ketua GOW Kota Bima, Ny. Hj. Badrah Ekawati,
menjelaskan, tujuan kegiatan ini untuk membantu masyarakat yang tidak mampu
sekaligus memperkuat silaturahim antara pengurus GOW dan masyarakat Kota Bima.
“Kegiatan ini dapat dimanfaatkan oleh
siapapun yang membutuhkan. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas kehidupan sosial bagi
masyarakat yang memerlukan perhatian khusus,”
katanya.
Ia pun memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memberi
penyuluhan kepada warga untuk menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih serta
menjaga lingkungan.
“Lingkungan sekitar kita adalah bagian penting dari
kehidupan kita. Jika lingkungan kita sehat maka hidup juga sehat.
Jika lingkungan kurang sehat maka hidup juga kurang baik, maka
menjaga lingkungan sama dengan menjaga kesehatan kita juga”, terang
Badrah.
Langkah mudah menjaga lingkungan di saat
musim hujan ada dua, yaitu mulai
dari rumah kita dan pada lingkungan antarwarga. Untuk rumah kita,
hal-hal yang dapat dilakukan seperti benahi
semua genteng yang bocor; buang
air dari talang ke saluran yang benar; hindari genangan air di sekitar rumah dengan cara menguruknya, dan buang sampah pada tempatnya.
Sementara untuk
lingkungan antarwarga, hal yang dapat dilakukan yakni bersihkan selokan tempat pembuangan air; tertibkan tempat tempat berpotensi banjir, dan buang sampah pada tempatnya.
“Langkah-langkah di atas sangat sederhana,
namun jika kita semua mau
melakukannya maka sedikit demi sedikit lingkungan kita akan tampak bersih dan indah serta bisa mengurangi bahaya banjir dan
penyakit musiman”, tandasnya. (sam)