Kota
Bima,(SM).- Mengantisipasi resistensi
yang berujung konflik pada Pemilukada Kota Bima Mei mendatang, Polres Bima Kota
Bima akan melakukan pengamanan ekstra. Seluruh anggotanya pun akan dikerahkan
dan ditempatkan disejumlah titik rawan. Bahkan untuk tiap pasangan calon akan
ditemani oleh anggota polisi.
Kapolres
Bima Kota AKBP. Kumbul, KS, SIK, SH di ruangan Reskrim mengatakan,
pengamanan jelang Pemilukada sebenarnya sudah mulai sejak beberapa hari yang
lalu dilakukan. Terutama, saat dimulainya pendaftaran para calon Kepala Daerah
di kantor KPUD Kota Bima. “Untuk saat ini belum seluruh anggota kami kerahkan.
Baru pengamanan untuk memastikan situasi pendaftaran aman dan terkendali,”
ujarnya.
Tepat
dimulainya kampanye pasangan calon sekitar tanggal 26 Maret, pihaknya akan
menurunkan semua anggota Polisi. Selama bertugas, pihaknya akan dibantu oleh instansi
pengamanan dari pemerintah Kota Bima, seperti Pol-PP dan Linmas. “Jumlah
seluruh anggota yang mengamankan nanti sebanyak 915 orang. Pengamanan pun
dilakukan hingga proses Pemilukada Kota Bima usai, “ katanya.
Ia
mengaku, Polisi tak hanya ditempatkan untuk menjaga situasi agar tetap aman.
Tapi juga di tempatkan pada semua pasangan calon yang ikut Pemilukada. Nanti
juga tetap berkoordinasi dengan tim pasangan. “Ibarat seorang ajudan, anggota
mendampingi pasangan calon agar selalu dalam keadaan aman. Kami tempatkan
minimal dua orang polisi,” tandasnya.
Tidak
hanya untuk Pemilukada Kota Bima, lanjut Kumbul, Pemilukada Gubernur Provinsi
NTB pun tetap dilakukan pengamanan ekstra. Bahkan seluruh anggota, baik polisi
maupun gabungan antara tim pengamanan dari pemerintah Kota dan Kabupaten Bima, diperkirakan akan
turun sebanyak 1300 personil. “Untuk mengantisipasi memang harus dengan
kekuatan yang tidak setengah-setengah. Sudah menjadi tugas polisi untuk menjaga
situasi aga terkendali,” jelasnya.
Ia
menambahkan, mewujudkan kondisi aman pada Pemilukada juga menjadi tugas seluruh
masyarakat. Jika secara bersama-sama bisa menjaga, bisa bekerja sama dengan
baik dengan anggota dan seluruh lapisan masyarakat, maka proses demokrasi bisa
berjalan dengan baik. (BNQ)