Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Jalan Anggrek dan Mangonsidi Sengaja Dirusak?

27 Februari 2013 | Rabu, Februari 27, 2013 WIB Last Updated 2013-02-27T14:47:14Z


Kota Bima, (SM).- Jalan Anggrek Kelurahan Sarae, Wolter Monginsidi  Kelurahan Melayu, dan Jalan Tongkol Kelurahan Tanjung disinyalir sengaja dirusak pemerintah. Pasca dilakukan pengerasan dengan alat berat beberapa pekan lalu, kondisi jalan sampai saat ini belum juga terlihat akan kembali diperbaiki. Bahkan kondisi jalan semakin memprihatinkan.

Pantauan Suara Mandiri (SM) di jalan Mangonsidi tepatnya depan kampus STIE Bima, Selasa (26/2) akibat rusak parahnya kondisi jalan, bahkan sampai membuat pengguna jalan harus ekstra hati-hati saat melewatinya. Kondisi jalan tidak saja berlumpur, tapi diperparah lagi dengan genangan air membuat jalan begitu licin bahkan beberapa pengadara sampai nyaris mengalami kecelakaan.
Warga RT 04 RW 02 Kelurahan Melayu, Burhan mengaku kondisi jalan sebenarnya tidak begitu parah. Namun setelah beberapa alat berat dua pekan lalu melakukan pengerusakan terhadap aspal sebelumnya, jalan setempat kemudian menjadi kubangan air saat hujan.
Karena kondisi jalan dipenuhi air, beberapa truk terlihat menutupi kubangan akibat pengerusakan dilakukan dengan material pasir dan kerikil namun tidak berhasil membuat jalan membaik, malah dengan adanya aktifitas penimbunan menggunakan pasir dan kerikil membuat  kondisi jalan masik rusak parah.
Ini lucu. Pemerintah katanya mau perbaiki malah tambah rusak. Alangkah baiknya pemerintah tidak melakukan pengerukan jalan sebelum ada anggaran tersedia, jika seperti itu terus kondisi jalan akan seperti saat ini, terbengkelai entah sampai kapan,” keluhnya.
Demikian halnya keluhan pengguna jalan, Ilham. Diakatakan, kondisi jalan yang becek, licin dan digenangi air seperti saat ini sudah sangat mengganggu pengguna jalan, berbeda seperti kondisi jalan sebelumnya, walaupun sedikit retak dan berlubang masih dapat dilalui dengan aman. Dibanding saat ini, harus ektra hati-hati karena memang berbahaya apalagi dipenuhi lumpur.
Awalnya memang dilakukan pengerukan oleh alat berat, entah oleh pemerintah atau kontraktor diakui Ilham benar adanya dilakukan pengerukan oleh alat berat, namun setelah itu sampai saat ini tidak ada perbaikan kembali, malah ditimbun dengan tanah yang mengakibatkan kerusakan yang lebih parah.
Begitupun dengan kondisi jalan di depan SDN 21 Lingkungan Tolomundu Kelurahan Sarae, sama jalan sudah berlumpur dan berlubang sudah sangat meresahkan warga dan pengguna jalan, apalagi jalan tersebut salah satu jalan yang menjadi jalan alternatif bagi warga untuk berbagai kegiatan.
Sama juga di jalan depan kediaman Wakil Bupati Bima, jalan sepanjang kurang lebih 200 meter juga dalam kondisi yang sama, becek, licin dan digenangi air sudah terjadi beberapa bulan terakhr, padahal jalan tersebut adalah salah satu akses aktifitas pasar terbesar di Kota Bima, sampai saat ini terkesan diterlantarkan oleh pemerintah.(dd)
×
Berita Terbaru Update