Kota Bima, (SM).- Jalan Anggrek
Kelurahan Sarae, Wolter
Monginsidi Kelurahan Melayu, dan Jalan Tongkol Kelurahan Tanjung
disinyalir sengaja dirusak pemerintah. Pasca dilakukan pengerasan dengan alat berat beberapa pekan lalu, kondisi jalan sampai saat ini belum juga terlihat akan kembali diperbaiki.
Bahkan kondisi jalan semakin memprihatinkan.
Pantauan Suara Mandiri (SM) di jalan Mangonsidi
tepatnya depan kampus STIE Bima, Selasa (26/2) akibat rusak parahnya kondisi
jalan, bahkan sampai membuat pengguna jalan harus ekstra hati-hati saat melewatinya. Kondisi jalan
tidak saja berlumpur, tapi diperparah lagi dengan genangan air membuat jalan begitu licin bahkan beberapa pengadara sampai
nyaris mengalami kecelakaan.
Warga RT 04 RW 02 Kelurahan Melayu, Burhan
mengaku kondisi jalan sebenarnya tidak begitu parah. Namun setelah beberapa alat berat dua pekan lalu melakukan pengerusakan terhadap aspal
sebelumnya, jalan
setempat kemudian menjadi kubangan air saat hujan.
Karena kondisi jalan dipenuhi air, beberapa truk
terlihat menutupi kubangan akibat pengerusakan dilakukan dengan material pasir
dan kerikil namun tidak berhasil membuat jalan membaik, malah dengan adanya
aktifitas penimbunan menggunakan pasir dan kerikil membuat kondisi jalan
masik rusak parah.
”Ini lucu. Pemerintah
katanya mau perbaiki malah tambah rusak. Alangkah baiknya pemerintah
tidak melakukan pengerukan jalan sebelum ada anggaran tersedia, jika seperti
itu terus kondisi jalan akan seperti saat ini, terbengkelai entah sampai kapan,” keluhnya.
Demikian
halnya keluhan pengguna jalan, Ilham. Diakatakan, kondisi jalan yang becek, licin dan digenangi
air seperti saat ini sudah sangat mengganggu pengguna jalan, berbeda seperti
kondisi jalan sebelumnya, walaupun sedikit retak dan berlubang masih dapat
dilalui dengan aman. Dibanding saat ini, harus ektra hati-hati karena memang
berbahaya apalagi dipenuhi lumpur.
Awalnya memang dilakukan pengerukan oleh alat
berat, entah oleh pemerintah atau kontraktor diakui Ilham benar adanya
dilakukan pengerukan oleh alat berat, namun setelah itu sampai saat ini tidak
ada perbaikan kembali, malah ditimbun dengan tanah yang mengakibatkan kerusakan
yang lebih parah.
Begitupun dengan kondisi jalan di depan SDN 21
Lingkungan Tolomundu Kelurahan Sarae, sama jalan sudah berlumpur dan berlubang
sudah sangat meresahkan warga dan pengguna jalan, apalagi jalan tersebut salah
satu jalan yang menjadi jalan alternatif bagi warga untuk berbagai kegiatan.
Sama juga di jalan depan kediaman
Wakil Bupati Bima, jalan sepanjang kurang lebih 200 meter juga dalam kondisi
yang sama, becek, licin dan digenangi air sudah terjadi beberapa bulan terakhr,
padahal jalan tersebut adalah salah satu akses aktifitas pasar terbesar di Kota
Bima, sampai saat ini terkesan diterlantarkan oleh pemerintah.(dd)