Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Dugaan Penggelapan Dana BOS dan Pemalsuan LPJ Dibantah

05 Februari 2013 | Selasa, Februari 05, 2013 WIB Last Updated 2013-02-07T02:28:53Z

Bima, (SM).– Kepala Sekolah SDN Inpres Pandai, HB Ama.Pd menegaskan bahwa tudingan yang dialamatkan pada dirinya tentang dugaan penggelapan dana BOS dan pemalsuan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) tidak benar.

Sebelumnya, Suara Mandiri merelease bahwa oknum Kepala Sekolah (Kasek) tersebut, diduga melakukan penggelapan dana BOS tahun 2011-2012. Selain itu ia juga dituding melakukan pemalsuan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) pengunaan dana BOS.
HB, pada wartawan Senin (4/2) mengatakan, dana BOS tahun 2011 dan 2012 sudah dipergunakan atau dimanfaatkan pihaknya sesuai pos penggunaan yang ada. Bahkan laporan penggunaan seluruh dana BOS tahun 2011-2012, telah disampaikannya melalui Laporan Pertanggung Jawaban pada UPTD Dinas Dikpora Kecamatan Woha. “Laporan penggunaan dana BOS tahun 2011-2012 sudah di-SPJ-kan dan telah diserahkan pada pemerintah melalui UPTD Dikpora Woha,” terangnya.
Disinggung mengenai dugaan penggelapan yang dibeberkan, guru setempat, Junaidin. Kasek menegaskan bahwa hal itu adalah isu sesat, sebab penggunaan dana BOS tahun 2011-2012 telah dipergunakan semua sesuai juklak dan juknis. “Isu yang dihembuskan oknum guru titipan tersebut adalah isu yang sangat tidak benar. Satu rupiahpun tidak ada dana BOS yang saya gelapkan seperti yang dikatakan oknum guru itu,” tegasnya.
Sedangkan mengenai dugaan pemalsuan SPJ penggunaan dana BOS tahun 2011-2012, HB mengaku geram dengan tuduhan itu. Kata dia, tuduhan itu tidak berdasar dan tidak benar. “Isu pemalsuan SPJ penggunaan dana BOS ini malah isu yang lebih sesat, sebab SPJ penggunaan dana BOS dibuat sesuai penggunaan seluruh dana yang ada,” tuturnya.
Menurutnya, jumlah dana BOS untuk SDN Inpres Pandai tahun 2011 yang dicairkan per triwulan oleh pemerintah sebesar Rp 27 juta, sehingga dalam setahun jumlahnya sebesar Rp 108 juta. Sedangkan tahun 2012 per triwulannya sebesar Rp 40 juta lebih dengan jumlah total sebesar Rp 160 juta lebih. Semua dana tersebut sudah dialokasikan sesuai posnya masing-masing dan sesuai petunjuk,” urainya. (pul)
×
Berita Terbaru Update