Kota Bima, (SM).- DPC PPP
Kota Bima memang termasuk partai yang telat menyatakan diri akan mendukung
bakal calon mana pada Pemilukada Kota Bima Mei mendatang. Dari 10 nama bakal
calon yang sudah melamar, PPP akhirnya putuskan untuk mendukung pasangan dr. H.
Sucipto dan Drs. H. Junaidin (Sujud).
Ketua DPC PPP Kota Bima, Taufik
H. A. Karim yang dihubungi via celuler mengatakan, saat ini dirinya sedang berada
di Jakarta untuk menunggu keluarnya surat rekomendasi dari DPP
PPP untuk pasangan Sujud. “Insyaallah hari ini (Kemarin-red) suratnya keluar.
Setelah saya akan kembali ke Kota Bima dan menyerahkan surat rekomendasi tersebut ke pasangan
Sujud,” ujarnya, Senin kemarin.
Kata dia, dari awal, ada 10 nama
bakal calon Walikota Bima yang sudah mendaftarkan diri ke partainya. 10 nama
tersebut, sebelum diserahkan ke DPD Provinsi NTB, dikerucutkan menjadi tiga
nama. Lalu dari DPD dikerucutkan lagi menjadi satu nama, untuk kemudian
diserahkan ke DPP. “Hasilnya, nama Sujud yang dipilih untuk diserahkan ke DPP,”
terangnya.
Kenapa harus pasangan Sujud? Pria
yang juga duduk di lembaga Legislatif Kota Bima mengaku, hasil penjaringan
Pimpinan Cabang dengan melalui pengurus Kelurahan, pasangan Sujud memiliki
elaktabilitas jauh lebih tinggi dari pasangan lain. “Pertimbangan ini pula yang
kemudian dilakukan penetapan oleh tingkat DPD,” katanya.
Di tempat berbeda, Kader PKS Kota
Bima, Anwar Arman, SE mengaku jika partai nya bersama dengan Hanura sudah
mendapatkan surat rekomendasi dari DPP untuk mengusung Sujud bertarung pada
Pemilukada Kota Bima. “Yang kami tunggu sekarang rekomendasi dari PPP,”
tuturnya.
Ia mengaku, setelah semua
rekomendasi DPP ada, maka dalam waktu dekat pasangan Sujud akan menggelar
deklarasi dan pendaftaran ke kantor KPUD Kota Bima. “Waktunya memang belum
ditetapkan, tapi setidaknya sekitar tanggal 5 dan 11 Februari Sujud akan
menyatakan diri untuk bertarung pada pesta demokrasi rakyat tersebut,” tegasnya.
(BNQ)