Bima, (SM).-
Rektor
Universitas Mataram, Prof. Ir.Sunarpi,
P.hD mengungkapkan, pola pelaksanaan
UN tahun 2013 berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun 2013 untuk pertama kali
dilakukan integrasi nilai UN dengan hasil Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SMPTN). Demikian dikatakannya saat
mengawali sosialisasi Ujian Nasional (UN) tahun 2013, Selasa (21/1) di Paruga NaE Kecamatan Woha,
yang dirangkaikan dengan penyerahan sertifikat guru
hasil Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) tahun 2012.
Dikatakannya, UN tahun 2013
memiliki tiga pola yaitu melalui jalur Penjaringan Potensi Akademik (PPA) yang menyatukan nilai UN dan
prestasi akademik yang porsinya mencapai 50 persen mahasiswa yang
akan diterima. Pola kedua melalui Tes Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SBMPTN) yang mencakup 30 persen penerimaan siswa, dan 20 persen
penerimaan melalui seleksi mandiri masing-masing PTN. “Ini untuk menjaring sebanyak-banyaknya putra-putri
terbaik di NTB yang saat ini memiliki kemampuan kompetitif sedang-sedang saja," ujarnya.
Kuota 50 persen sangat penting untuk diperjuangkan dan diharapkan akan
didominasi putra-putri NTB. Sebab, Unram bertanggung jawab terhadap pembangunan SDM NTB.
"Karena tahun 2013 mulai diterapkan pola baru maka Kepala Sekolah wajib mengisi data sekolah
dan siswa 2013 bagi semua sekolah, baik yang akreditasi maupun yang belum. Dalam kurun waktu sejak tanggal 17 Desember 2012 sampai 7 Pebruari 2013 sekolah harus mengirim data sekolah Pangkalan Data
(PDSS). “Nantinya, siswa
yang dapat memperebutkan kuota 50 persen melalui tes jalur
Penjaringan Potensi akademik (PPA) adalah semua siswa yang berasal dari
sekolah yang telah memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN),” urainya.
Bagi sekolah yang tidak mengisi dan mengirim data maka tidak bisa
mendaftar secara online secara nasional. Sekolah jangan sampai tidak mengisi
data PDSS, karena ini kesempatan emas bagi siswa yang secara ekonomi tidak mampu, tapi secara
akademis memiliki kemampuan.
Acara juga diisi penyerahan sertifikat guru dari Rektor Unram kepada Wakil Bupati Bima, untuk
selanjutnya diserahkan secara simbolis kepada 4 orang guru penerima. (ris)