Kota Bima, (SM).- Suasana
di depan SDN 61 Kota Bima (belakang kantor PLN, red) Selasa kemarin seketika
ramai. Sejumlah warga di Kelurahan Karara serta pengguna jalan dijalur setempat
terlihat menonton seorang ibu yang tengah duduk di pinggir aspal dengan
dipegangi oleh beberapa orang pemuda.
Ternyata seorang ibu tersebut
dikeluarkan paksa oleh sekolah setempat lantaran aduannya mengenai seorang ibu
guru setempat yang diketahui berselingkuh dengan suaminya tak ditanggapi.
Padahal sebelumnya, ia sudah pernah melapor tentang ulah suaminya yang
diketahui selingkuh dengan guru agama SDN 61 Kota Bima tersebut.
Roswati, warga Lingkungan
Lewisape Kelurahan Sarae tersebut kepada pekerja media menceritakan, suaminya
MS yang sehari-hari bekerja di Notaris Ardiansyah ternyata sudah setahun lebih
berselingkuh dengan SR, guru PNS di SDN 61 Kota Bima. Itu diketahuinya, setelah
beberapa bulan lalu melihat dengan mata kepala sendiri ulah suaminya bersama
ibu guru agama tersebut. “Di rumah saya sering lihat dia menelpon ibu itu.
Bahkan di Handphone-nya tertera SMS mesra,” bebernya.
Tidak hanya itu, dugaannya
diperkuat saat Ahad dan Senin lalu dia melihat suaminya boncengan dengan oknum
ibu guru itu. Layaknya suami isteri, SR memeluk bagian perut suaminya dengan
mesra. “Ahad sore dan Senin sore kemarin saya lihat sendiri mereka boncengan
dan berpelukan,” ungkapnya.
Roswati mengaku, sikap aneh
suaminya itu berdampak pada hubungan keluarganya. Hampir satu bulan ayah satu
anak itu tidak pernah pulang ke rumah. Nafkah lahir dan batin pun yang selama
ini ia dapat utuh, kini sudah mulai berkurang.
Atas tindakan suaminya itu, pada
tanggal 21 Desember lalu ia mendatangi Kepala SDN 61 dan menceritakan semuanya.
Namun, Kepala Sekolah tak kunjung memberikan teguran kepada oknum ibu guru
tersebut. Tak puas, dirinya pun melapor langsung ke Dinas Dikpora Kota Bima dan
Walikota Bima. “Laporan saya seolah tak ditanggapi. Hari ini saya datang
mengadu lagi ke Kepala Sekolah, tapi seolah tidak ditanggapi. Saya mengamuk dan
akhirnya dikeluarkan paksa oleh pihak sekolah setempat,” ceritanya.
Ia menambahkan, dirinya tidak
rela ibu guru agama itu merebut suaminya. Roswati pun berharap agar Walikota
Bima melalui Kepala Dinas Dikpora memproses SR dan memecatnya.
Di tempat berbeda, Kepala SDN 61
Kota Bima, Sofiah A.Wahab, A.Ma,Pd yang ditemui di ruangannya mengakui jika Roswati
pernah mendatanginya di rumah, dan menceritakan masalah suaminya bersama SR.
“Saya tidak mau tahu dengan urusan mereka. Karena itu bukan urusan sekolah.
Seandainya SR malas mengajar, baru jadi urusan saya,” katanya.
Lanjutnya, karena sudah tersebar
jika SR sudah menikah dengan M.Syafran, dirinya pun coba memanggil ibu guru
tersebut dan menanyakan kebenarannya. “Ia membantah, bahkan sudah dibuatkan surat pernyataan jika dirinya belum menikah dengan lelaki
tersebut,” katanya sembari menunjukan surat
pernyataan itu.
Karena persoalan tersebut sudah
diketahui media dan berdampak pada nama baik sekolah, dirinya berencana
melaporkan masalah itu ke KCD Mpunda. “Besok saya lapor ke KCD, membawa serta surat penyataan itu,”
katanya.
Sofiah menambahkan, oknum ibu
guru agama itu statusnya kini memang sudah janda. Keberadaannya di SDN 61 Kota
Bima juga merupakan titipan dari SDN 44 Kota Bima. “Untuk menjaga nama baik
sekolah, kami akan meminta agar guru itu dipindahkan kembali ke sekolah asal,”
tambahnya. (bnq)