Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Peralatan Medis RSUD Bima, Kosong

30 Januari 2013 | Rabu, Januari 30, 2013 WIB Last Updated 2013-01-30T13:22:13Z

Kota Bima,(SM).- Persoalan yang menimpa RSUD Bima seolah tak pernah selesai. Ironisnya, masalah klasik seperti kekosongan peralatan medis selalu terjadi berulang-ulang. Seperti yang terjadi baru-baru ini, sarung tangan operasi dan lembaran status pasien kosong.

Salah seorang sumber di dalam RSUD Bima mengaku, beberapa hari kemarin sarung tangan yang dibutuhkan untuk kelengkapan kerja tenaga medis kosong. Bahkan perangkat yang sama juga di ruangan operasi, mengalami kekosongan. “Ini berbahaya. Bagaimana jika nanti ada pasien yang hendak dioperasi, tapi sarung tangan tidak ada,” sorotnya.
Kata dia, sarung tangan tersebut tak hanya diperuntukan bagi dokter yang ada di ruangan operasi. Tapi bisa juga digunakan oleh perawat dan bidan yang membutuhkan kelengkapan kerja. “Ini bukti pekerjaan bidang perencanaan di RSUD Bima tidak becus,” tegasnya.
Tak hanya itu, ia melanjutkan, lembaran status pasien pun mengalami kekosongan. Padahal lembaran tersebut sangat dibutuhkan untuk mendata pasien. “Kita juga heran, ko’ lembaran status pasien saja bisa kosong,” ujarnya dengan nada keheranan.
Di tempat berbeda, Humas RSUD Bima, dr. H. Sucipto yang dimintai tanggapan menyarankan untuk langsung menanyakan persoalan itu ke bidang anggaran. Karena ia mengaku belum mengetahuinya. “Langsung saja ke Bidang Anggaran. Bilang jika saya yang menyuruhnya,” saran Sucipto.
Staf bagian Perencanaan RSUD Bima, Firman SE, MPH yang ditemui di ruangannya mengaku jika sarung tangan operasi beberapa hari yang lalu memang kosong, namun ia meyakinkan jika hari ini (Kemarin,red) sarung tangan tersebut sudah ada. “Ada 400 pasang sarung tangan yang sudah tersedia. Jika dihitung dengan jumlah tempat tidur sebanyak 145 unit, maka bisa digunakan selama empat hari kedepan,” jelasnya.
Menurutnya, kekurangan sarung tangan yang tak hanya dibutuhkan untuk ruangan operasi itu lantaran masih menggunakan sistem pemerintah daerah. Dimana awal tahun masalah pencairan uang yang rumit, dan sedikit menganggu proses pengadaan.
Kemudian untuk lembaran status pasien, lanjutnya, kekosongan yang terjadi kemarin karena ada perubahan lembaran format yang harus diisi ulang. “Mestinya lembaran status pasien itu memang harus ada. Jika lembaran format yang hari diisi ulang belum ada, bisa juga menggunakan lembaran status yang lama,” tambahnya. (BNQ)
×
Berita Terbaru Update