Kota Bima,(SM).- Persoalan yang menimpa RSUD Bima seolah
tak pernah selesai. Ironisnya, masalah klasik seperti kekosongan peralatan
medis selalu terjadi berulang-ulang. Seperti yang terjadi baru-baru ini, sarung
tangan operasi dan lembaran status pasien kosong.
Salah seorang sumber di dalam RSUD Bima
mengaku, beberapa hari kemarin sarung tangan yang dibutuhkan untuk kelengkapan
kerja tenaga medis kosong. Bahkan perangkat yang sama juga di ruangan operasi,
mengalami kekosongan. “Ini berbahaya. Bagaimana jika nanti ada pasien yang
hendak dioperasi, tapi sarung tangan tidak ada,” sorotnya.
Kata dia, sarung tangan tersebut tak
hanya diperuntukan bagi dokter yang ada di ruangan operasi. Tapi bisa juga
digunakan oleh perawat dan bidan yang membutuhkan kelengkapan kerja. “Ini bukti
pekerjaan bidang perencanaan di RSUD Bima tidak becus,” tegasnya.
Tak hanya itu, ia melanjutkan, lembaran
status pasien pun mengalami kekosongan. Padahal lembaran tersebut sangat dibutuhkan
untuk mendata pasien. “Kita juga heran, ko’ lembaran status pasien saja bisa
kosong,” ujarnya dengan nada keheranan.
Di tempat berbeda, Humas RSUD Bima, dr.
H. Sucipto yang dimintai tanggapan menyarankan untuk langsung menanyakan
persoalan itu ke bidang anggaran. Karena ia mengaku belum mengetahuinya.
“Langsung saja ke Bidang Anggaran. Bilang jika saya yang menyuruhnya,” saran
Sucipto.
Staf bagian Perencanaan RSUD Bima, Firman
SE, MPH yang ditemui di ruangannya mengaku jika sarung tangan operasi beberapa
hari yang lalu memang kosong, namun ia meyakinkan jika hari ini (Kemarin,red)
sarung tangan tersebut sudah ada. “Ada
400 pasang sarung tangan yang sudah tersedia. Jika dihitung dengan jumlah
tempat tidur sebanyak 145 unit, maka bisa digunakan selama empat hari kedepan,”
jelasnya.
Menurutnya, kekurangan sarung tangan yang
tak hanya dibutuhkan untuk ruangan operasi itu lantaran masih menggunakan
sistem pemerintah daerah. Dimana awal tahun masalah pencairan uang yang rumit,
dan sedikit menganggu proses pengadaan.
Kemudian untuk lembaran status pasien,
lanjutnya, kekosongan yang terjadi kemarin karena ada perubahan lembaran format
yang harus diisi ulang. “Mestinya lembaran status pasien itu memang harus ada.
Jika lembaran format yang hari diisi ulang belum ada, bisa juga menggunakan
lembaran status yang lama,” tambahnya. (BNQ)