Dompu, (SM).- Dinas
Pertanian dan Tanaman Pangan (Dispertan) Kabupaten Dompu akan menggunakan
strategi lain guna menutupi merosotnya luas tanam jagung pada musim hujan
pertama (MH) tahun 2012 – 2013, salah satunya dengan memacu peningkatan
produksi jagung per hekternya.
Kepala Dispertan melalui
Kabid Tanaman Pangan Ir.Syahroni yang dihubungi Selasa (08/1) menuturkan, luas
tanam hingga Desember 2012 kemarin tercatat diperkirakan mencapai 15 ribu
hektar yang tersebar di delapan kecamatan. Sedangkan target luas tanam
yang ditargetkan Pemda Dompu pada musim tanam ini mencapai 32 ribu hektar.
Ia memperkirakan, luas tanam yang
ditargetkan tersebut tak akan mampu dipenuhi, sebab animo masyarakat menanam
jagung terutama pada wilayah pengembangan seperti di Kecamatan Dompu, Pajo dan
Hu’u menurun drastis. Bila dibandingkan dengan luas tanam mencapai 28 ribu
hektar, merupakan akumulasi dari luas tanam pada musim hujan dan musim kemarau
pertama (MK1).
Sedangkan luas tanam yang mampu
terpenuhi pada MH ini diperkirakan mencapai 27 ribu hektar. “Saya
memperkirakan target 32 ribu hektar tidak bisa dipenuhi.
Kemungkinan luas tanam hanya
mampu dipenuhi seluas 27 ribu hektar saja,” terangnya.
Menurut Syahroni, ada dua
strategi yang biasa dilakukan Dispertan di dalam meningkatkan produksi komoditi
jagung, yakni dengan memperluas lahan penanaman dan meningkatkan produksifitas
jagung per hektarnya. Karena luas tanam jagung menurun, maka
pihaknya akan memakai strategi kedua sebagai upaya alternativ
yaitu dengan meningkatkan produktifitas.
Terkait hal ini, pihaknya sudah
melakukan rapat khusus dengan petugas penyuluh pertanian yang bertugas di
delapan kecamatan agar meningkatkan kerja dalam memantau serta memberikan
pembinaan terhadap para petani jagung supaya menggunakan pola bertani jagung
secara intensif. Sebab pihaknya menagretkan produksi jagung per hektarnya rata
– rata mencapai 6 – 7 ton/hektar. Target ini jauh lebih meningkat dibandingkan
realisasi produksi jagung tahun lalu rata – rata hanya 5 ton per hektar.
“Penyuluh merupakan salah satu
ujung tombak bagi petani jagung dalam melaksanakan usaha budidaya jagung,
sehingga mencapai hasil yang maksimal. Penyuluh harus pula mengawasi pupuk,
agar petani jagung bisa memupuk tanaman mereka tepat waktu,” tandasnya. (dym)