Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Luas Tanam Jagung Merosot, Dispertan Pacu Peningkatan Produksi

09 Januari 2013 | Rabu, Januari 09, 2013 WIB Last Updated 2013-01-09T05:21:15Z

Dompu, (SM).- Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Dispertan) Kabupaten Dompu akan menggunakan strategi lain guna menutupi merosotnya luas tanam jagung pada musim hujan pertama (MH) tahun 2012 – 2013, salah satunya dengan memacu peningkatan produksi jagung per hekternya.

Kepala  Dispertan melalui Kabid Tanaman Pangan Ir.Syahroni yang dihubungi Selasa (08/1) menuturkan, luas tanam hingga Desember 2012 kemarin tercatat diperkirakan mencapai 15 ribu hektar yang tersebar di delapan kecamatan. Sedangkan target luas tanam yang ditargetkan Pemda Dompu pada musim tanam ini mencapai 32 ribu hektar.
Ia memperkirakan, luas tanam yang ditargetkan tersebut tak akan mampu dipenuhi, sebab animo masyarakat menanam jagung terutama pada wilayah pengembangan seperti di Kecamatan Dompu, Pajo dan Hu’u menurun drastis. Bila dibandingkan dengan luas tanam mencapai 28 ribu hektar, merupakan akumulasi dari luas tanam pada musim hujan dan musim kemarau pertama (MK1).
Sedangkan luas tanam yang mampu terpenuhi pada MH ini diperkirakan mencapai 27 ribu hektar.  “Saya memperkirakan target 32 ribu hektar tidak bisa dipenuhi.
Kemungkinan luas tanam hanya mampu dipenuhi seluas 27 ribu hektar saja,” terangnya.
Menurut Syahroni, ada dua strategi yang biasa dilakukan Dispertan di dalam meningkatkan produksi komoditi jagung, yakni dengan memperluas lahan penanaman dan meningkatkan produksifitas jagung per hektarnya. Karena luas tanam jagung  menurun, maka pihaknya akan memakai  strategi kedua sebagai  upaya alternativ  yaitu dengan meningkatkan produktifitas. 
Terkait hal ini, pihaknya sudah melakukan rapat khusus dengan petugas penyuluh pertanian yang bertugas di delapan kecamatan agar meningkatkan  kerja dalam memantau serta memberikan pembinaan terhadap para petani jagung supaya menggunakan pola bertani jagung secara intensif. Sebab pihaknya menagretkan produksi jagung per hektarnya rata – rata mencapai 6 – 7 ton/hektar. Target ini jauh lebih meningkat dibandingkan realisasi produksi jagung tahun lalu rata – rata hanya 5 ton per hektar.
“Penyuluh merupakan salah satu ujung tombak bagi petani jagung dalam melaksanakan usaha budidaya jagung, sehingga mencapai hasil yang maksimal. Penyuluh harus pula mengawasi pupuk, agar petani jagung bisa memupuk tanaman mereka tepat waktu,” tandasnya. (dym)
×
Berita Terbaru Update