Drs M.Nur Madjid, MH |
Saat ditemui di Convention Hall Rabu
kemarin, Nur mengaku, perbedaan pilihan pada Pemilukada merupakan hal yang
wajar. Namun, dirinya meminta agar perbedaan tersebut bisa dimaknai sebagai
dinamika hidup yang perlu dijalankan dengan rukun dan damai, tanpa saling
membenci yang kemudian berakhir pada konflik. “Beda itu wajar, karena kita
hidup ini memiliki pilihan. Tapi, jangan sampai kita memaknai perbedaan ini
dengan cara-cara yang berlebihan dan merusak semuanya,” ujarnya.
Kata dia, sudah menjadi tugas dan
kewenangannya di Kesbangpolinmas untuk menjadi garda terdepan mengajak
masyarakat hidup rukun dan damai. Terlebih menjelang pesta demokrasi yang
sebentar lagi akan di helat. Jika pelaksanaan Pemilukada nanti bisa berjalan
dengan aman dan damai, maka masyarakat Kota Bima telah memberikan contoh yang
baik bagi daerah lain. “Dalam rangka mewujudkan keinginan itu, kami akan terus
mengawal dan melakukan deteksi dini potensi konflik di tiap Kelurahan,”
katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan terus
membangun koordinasi dengan pemerintah Camat dan Kelurahan. Bila perlu,
di masing-masing RT dan RW diminta untuk menggalakkan Siskambling, guna
mencegah potensi ketidaknyaman yang bakal memicu konflik.