Bima,
(SM).- Kondisi pasar di Desa Piong memang
memperihatinkan. Bila hujan tiba, satu-satunya pasar tradisional itu di Desa
itu nampak seperti tempat pembuangan sampah. Becek, penuh sampah dan berbau busuk.
Pedagang pun meminta kepada pemerintah agar pasar tersebut bisa diperhatikan
dan diperbaiki.
Rabinta,
pedagang ikan yang sehari-hari berjualan di pasar tradisional tersebut
mengeluhkan kondisi pasar yang sejak dulu tidak diperhatikan oleh Pemerintah
Kabupaten Bima. Bertahun tahun lamanya, pasar selalu dalam keadaan
memperihatinkan, jika hujan tiba maka lingkungan pasar becek dan dipenuhi
sampah. “Perhatikan kondisinya sekarang, kita yang sehari-hari berjualan disini
merasa tidak nyaman dengan kondisi ini,” ujarnya sembari menunjuk lingkungan
pasar yang becek, Sabtu (15/12).
Karena
Selama ini tidak diperhatikan oleh pemerintah, sesama pedagang pernah
mengumpulkan uang masing-masing Rp10 ribu untuk menimbun lingkungan sekitar
pasar yang becek. Namun upaya tersebut hanya berlaku sementara, karena saat
hujan tiba kondisinya semakin parah.
Hal
yang sama juga dikeluhkan oleh Rosdiana, perempuan yang juga berjualan di pasar
itu mengaku selama ini pasar tidak pernah diperhatikan. Pernah juga pihaknya
sesama pedagang meminta perhatian pemerintah melalui perangkat Desa Piong,
namun hingga kini belum ada hasilnya. “Capek kita mengadu ke Pemerintah Desa,
tak ada perhatian sama sekali,” sorotnya.
Ia
melanjutkan, pedagang setempat tak meminta banyak. Hanya ingin pasar tersebut
dirubah dan ditata dengan baik. Agar aktifitas di tempat itu bisa lancar dan
membuat pedagang dan pembeli merasa nyaman. Tidak selalu mengeluhkan tentang
kondisinya yang becek dan kotor. (bnq)