Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Opas Diduga Perkosa Bendahara Sekolah

27 Desember 2012 | Kamis, Desember 27, 2012 WIB Last Updated 2012-12-27T14:47:53Z
Kota Bima, (SM).- Bunga (24), demikian samaran bendahara cantik SMPN 15 Kota Bima yang berlokasi di Kelurahan Oi Fo’o Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima ini. Malu dan tangisan, pun trauma mesti ditanggung pilu, akibat dipaksa melayani nafsu bejat Amrd (25) sang opas di sekolah setempat. 
Tangisan pilu Bunga seakan tak terbendung dan seakan memberitahukan luka mendalam yang dialaminya. Wanita muda ini langsung menangis histeris setiap melihat pria yang masuk ke ruang pemeriksaan Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Mapolres Bima Kota, Rabu (26/12) siang. Sebab sehari sebelumnya, Bunga mengalami peristiwa pahit dalam sejarah hidupnya yakni diperkosa Amrd yang tak lain adalah penjaga sekolah tempat ia bekerja. 
Kisah menyayat hati setiap orang yang mendengar peristiwa ini, dialami Bunga Selasa lalu. Seperti diceritakan Ruslan, ayah Bunga di SPK Polres Bima Kota Rabu (26/12), saat itu korban tiba-tiba mendapat telepon dari pelaku yang memintanya untuk datang ke sekolah. Alasannya, kepala tukang yang tengah mengerjakan proyek pembangunan laboratorium hendak meminta uang. Lantaran merasa bertanggungjawab karena jabatannya sebagai bendahara sekolah, Bunga pun mengiyakan dan langsung mendatangi sekolah pagi hari tepatnya sekitar pukul 09.00 Wita. 
Tak disangka, saat bunga sampai di sekolah tak melihat kepala tukang yang hendak meminta uang proyek. Justeru hanya pelaku seorang yang telah menunggunya. Entah bagaimana ceritanya, dugaan pemerkosaan itu pun terjadi. Korban yang tak ingin digagahi lantas memberontak. Namun apalah daya, tenaganya tak mampu melawan pelaku yang saat itu tengah dirasuki nafsu setan. “Anak saya juga ditampar,” kata  Ruslan terlihat raut sedih pula. 
Ruslan yang juga terlihat terpukul mengisahkan awalnya anak perempuannya ini tak langsung melapor dan berusaha menyembunyikan. Namun saat pulang kerumah, tergerak hati ketika melihat wajah bunga lebam. Terlebih lagi keceriaan yang biasa diperlihatkan bunga saban hari tak nampak dan seperti orang yang resah dan memendam sesuatau yang disembunyikan. Bunga jelasnya, terlihat murung dengan mata melotot. Saat ditanya kenapa mukanya lebam, Bunga menjawab luka yang dialaminya karena jatuh dari sepeda motor. Namun semakin aneh saat dirinya memeriksa sepeda motor yang tidak ditemui ada kerusakan sedikitpun. 
Curiga atas jawaban anak kesayangannya, pada malam harinya paska kejadian memalukan itu, ia kembali menanyakan perihal sebenarnya yang menimpa anaknya. Namun Bunga tetap enggan menceritakan. Ia baru tahu anaknya yang bertubuh mungil ini telah mengalami peristiwa tragis setelah dikabarkan oleh saudaranya. Saat berada di kantor, ia ditelepon oleh saudaranya tentang apa yang dialami anaknya. Bahwa siang sebelumnya, Bunga telah diperkosa oleh Amrd yang tengah diburu Polisi. 
Ia takut menceritakan, lantaran diancam oleh pelaku untuk tak melapor kepada siapa pun. Rupanya pelaku telah memikirkan segala kemungkinan yang terjadi sehingga saat mengancam keluar kalimat akan membunuh korban begitu keluar dari penjara. “Anak saya takut untuk menceritakan, karena dia akan membunuh anak saya begitu keluar dari penjara,” ujarnya sembari diakuinya yang lebih miris lagi dari cerita bunga, sejak pukul 09.00 Wita saat tiba di sekolah,  baru dilepas pelaku bejat itu  sekitar pukul 14.00 Wita. 
Atas peristiwa yang menimpa anaknya, ayah korban bersama Kepala Sekolah Drs H Hafid H Ibrahim berikut sejumlah guru setempat, mengadukan pemerkosaan yang dialami Bunga di Mapolres Bima Kota.  Kepsek yang dikonfirmasi di tempat yang sama tak menyangka jika perbuatan pelaku sejauh itu. Namun ia memang telah mengetahui perangai pelaku. Di sekolah, pelaku memiliki perangai yang berbeda dengan yang lain. “Saya juga suka diancam, karena masalah panitia proyek,” terangnya. Terkait peristiwa ini, akunya, tak ada tindakan lain yang akan diberikan selain dipecat. 
Kapolres Bima Kota AKBP Kumbul KS SIK ditempat yang sama pula, membenarkan adanya laporan tersebut. Dirinya langsung memerintahkan anak buahnya untuk melakukan olah TKP. Sementara korban, langsung divisum di bagian kewanitaan untuk memastikan serta di bagian wajah karena saat dugaan pemerkosaan berlangsung disertai dengan penganiayaan. “Kita visum luar dalam,” terangnya. Ditambahkannya, saat ini pelaku tengah diburu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum. (ris/dd)
×
Berita Terbaru Update