SIAPA yang tidak kenal dengan Drs H Yusus Lesa, M.Si. banyak
orang mengenalnya karena memiliki multi talenta. Meski berprofesi sebagai guru
SD, namun kemampuannya dibidang lain, tidak diragukan. Setelah meraih predikat
sebagai guru teladan tingkat nasional, tahun 1991. Pria kelahiran Desa Karumbu,
Kecamatan Langgudu ini, memiliki kemampuan dibidang sastra. Itu dibuktikan
dengan dua buku hasil karyanya, meraih predikat juara satu Provinsi NTB dan
masuk finalis tingkat nasional.
Ia mengisahkan, setelah 10 tahun bertugas sebagai guru
di SDN Sambane, Desa Rupe, tahun 1993 dirinya (H.Yusuf Lesa, red) dipercayakan
sebagai Kepala SDN Inpres Karumbu.
Saat menjabat sebagai kepala sekolah di SDN Karumbu, H Yusuf
Lesa menulis buku berjudul “Anak Transmigran Menggapai Cita”. Buku fiksi
itu ditulis, karena tertarik melihat perubahan pada masyarakat Langgudu saat
itu, khusus di Desa Waworada, Doro O’o dan Laju yang ada di sekitar Teluk
Waworada.
Masyarakat yang awalnya berprofesi sebagai petani sawah dan
penggarap ladang, menjadi petani tambak. “Yang cukup menyentuh saya saat itu, ketika
dari Bima ke tempat tinggal di Karumbu malam hari. Di puncak Tuan Siso, saya
melihat pemandangan yang luar biasa, lampu di tambak kelap kelip, seperti sedang
berada di atas Monas, melihat Kota Metropolitan Jakarta di malam hari,”
gambarnya.
Buku,
Anak Transmigran Menggapai Cita, hasil karyanya itu, berhasil keluar sebagai
juara satu tingkat Provinsi NTB, untuk kategori, lomba penulisan naskah buku
fiksi tahun 1996. Padahal katanya, buku itu dibuat apa adanya, karena tidak
pernah belajar tentang sastra. Kemampuannya menulis, lahir secara alami.
Keberhasilan
itu memberi motivasi bagi H.Yusuf Lesa, kembali mengarang buku. Buku kedua yang
dikarang, lebih menceritakan pengalamannya ketika membimbing siswa SDN Inpres
Karumbu.
Buku
berjudul “Pengunaan Lingkungan Hidup sebagai Alat Bantu Pembelajaran Puisi”.
Motivasi awalnya, ingin menularkan kemampuan menulis pada anak-anak. Dia
yakin, dirinya yang tanpa guru dan tidak pernah belajar saja bisa, bagaiman
jika anak-anak diajarkan dari awal.
Buku
kedua yang ditulis H.Yusuf Lesa, ternyata berhasil masuk finalis tingkat nasional
tahun 1996. Dalam kurun waktu satu tahun, alumni Strata Dua (S2) UWP Surabaya
ini, berhasil meraih dua prestasi gemilang.
Dengan
segudang pengalaman yang dimilikinya, serta kebiasaannya berkompetisi di
tingkat lokal hingga nasional. Kini H.Yusuf Lesa berkompetisi merebut kursi
dewan pusat. “Pengalaman itu telah memberinya rasa optimis yang kuat, sekaligus
menambah kepercayaan diri saya untuk mengikuti calon DPR RI,” akunya.
Apalagi
segudang prestasi lainnya telah diraih selama ini, sebagai kepala sekolah
berprestasi, juara satu lomba mata pelajaran matematika tingkat nasional dan
juara umum untuk semua tingkat pendidikan (SD, SMP, SMK dan SMA). Termasuk
sebagai pembuat alat peraga matematika tingkat nasional serta menjadi pengawas
berprestasi tingkat nasional. (*)