Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

3.790 Guru Kabupaten Bima Ikut Sosialisasi UKG

31 Juli 2012 | Selasa, Juli 31, 2012 WIB Last Updated 2012-07-31T04:05:20Z

Bima, (SM).– Sebanyak 3.970 orang tenaga pendidik, pengawas di wilayah Kabupaten Bima tumpah ruah berkumpul untuk menghadiri acara sosialisasi Uji Kompetensi Guru (UKG) di di aula Paruga Na’e Bolo Senin (30/7) pagi kemarin.

Liputan SM, dalam acara sosialisasi UKG bagi sejumlah tenaga pendidik dan pengawas, juga dihadiri langsung Bupati Bima, H.Ferry Zulkarnaen, ST, Wakil Bupati Bima Drs. H. Syafruddin H.MNur, M.Pd, Kepala BKD Tajuddin, SH, MSi, Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Mataram, Drs. Muh Irfan MM, serta dihadiri pula oleh seluruh Camat se- Kabupatn Bima.
Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Bima, Drs. A. Zubir HAR, M.si dalam laporan mengatakan, sosialisasi UKG ini dihadiri 3.790 peserta yang terdiri dari 20 orang dari unsur pejabat dan staf Dinas Dikpora, 18 orang kepala UPTD Dikpora, 2.405 orang dewan guru dan pengawas yang lulus sertifikasi tahun 2006-2011. Termasuk 114 guru dan pengawas yang belum lulus UKG tahun 2012, 27 orang guru dan pengawas yang belum lulus PLPG tahun 2011, 26 orang guru dan pengawas yang belum ikut PLPG tahun 2012, serta 180 orang guru dan pengawas yang belum sertifikasi masing-masing 10 orang perkecamatan sehingga jumlahnya peserta sebanyak 3.790 orang.
Dikatakannya, tujuan sosialisasi ini, memberikan pemahaman terhadap seluruh peserta dalam rangka menghadapi pelaksanaan UKG sebagai langkah pemetaan penguasaan kompetensi paedagogik dan professional sebagai dasar pertimbangan pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan profesi secara berkelanjutan yang juga dijadikan sebagai wahana untuk penilaian kinerja seluruh dewan guru atau yang dikenal dengan pahlawan tanpa tanda jasa.
Untuk itu, dengan adanya sosialisasi, diharapkan pada seluruh insan pendidik yang ada di wilayah Kabupaten Bima dapat memetik hasilnya, sehingga mutu pendidikan di wilayah kita bisa meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, “mari kita semua memacu semangat untuk meningkatkan mutu pendidikan di Daerah Kabupaten Bima yang kita cintai ini,” harapnya.
Bupati Bima, H. Ferry Zulkarnaen, ST dalam sambutannya mengatakan, pendidikan yang berkualitas merupakan sebuah komponen yang memegang peranan penting dalam indeks pembanguan Sumber Daya Manusia (SDM). Artinya, masa depan daerah ini sangat dan sungguh bergantung seberapa seriusnya dan konsennya pemerintah daerah bersama jajaran pendidikan mengelola sumber daya yang ada dalam menghadapai tantangan dunia pendidikan yang saat ini semakin kompleks.
Lanjut Bupati, sesuai amanat Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, masyarakat serta peserta didik berhak mendapatkan pendidikan yang layak, tentunya hal ini dapat terwujud apabila pemerintah daerah mampu mencetak insan pendidik yang berkualitas untuk memajukan dunia pendidikan, khususnya dunia pendidikan di daerah kabupaten bima ini.
Terkait dengan rencana itu, dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tersirat salah satu agenda utama adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kependudukan dengan tujuan pencapaian sasaran meningkatnya kualitas dan kompetensi tenaga pendidik baik ditingkat SD, SMP maupun ditingkat SMA.
Demi terwujudnya harapan tersebut, bupati sangat mengharapkan peran serta seluruh tenaga pendidik dan kependidikan, sebab dalam mata rantai pendidikan, guru adalah garda terdepan atau sebagai pilar utama mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, serta melakukan evaluasi pada peserta didik di jenjang formal,” harapnya.
Ketua LPMP Mataram, Drs. Muh. Irfan, MM mengatakan, pelaksanaan UKG ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan masalah tunjangan sertifikasi guru, “karena UKG ini bentuknya hanya semata-mata pemetaan saja. Jadi tidak ada pengaruhnya dengan tunjangan sertifikasi,” tegasnya.
Melalui UKG ini diharapkan pada seluruh peserta memulai memanfaatkan dan menguasai teknologi yang ada, karena pelaksanaan UKG tahun ini menggunakan sistem On Line yang juga diharapkan tidak menjadi beban bagi guru. “Mari secara perlahan kita belajar
dengan alat teknologi yang ada”, tandasnya. (SM.11)
×
Berita Terbaru Update