Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Lagi, DPRD dan Pemda di Demo

01 Maret 2012 | Kamis, Maret 01, 2012 WIB Last Updated 2012-03-01T03:12:10Z
Dompu, (SM).- Gelombang unjuk rasa dari kelompok mahasiswa, terus melanda Kabupaten Dompu akhir – akhir ini. Adalah dari mahasiswa Komunitas Nggusu Waru dan Himpunan Mahaswa Dompu (HMD) yang menggelar aksi di DPRD dan Kantor Pemda Dompu, Rabu (29/2).   
Banyak pula masalah yang mereka angkat dalam  aksi unjuk rasa dimaksud.  Diantaranya kasus utang kepada rentenir mencapai Rp6,2M, soal program PIJAR dan masalah pengadaan motor dinas yang diperuntukan bagi 30 orang anggota dewan. Unjuk rasa gabungan  dua kelompok massa  Mahasiswa ini mulai berlangsung sekitar pukul 09.00 Wita dibawa koordinator lapangan (Koorlap)  Dedi Manjaya.
Konsentrasi massa pengunjuk rasa mulai aksi di  depan gedung dewan. Mereka dalam orasinya mengatakan, pemberian sepeda motor terhadap 30 orang anggota dewan merupakan kebijakan yang ditengarai inprosedural. Pasalnya, didalam aturan perundang – undangan tentang keprotokoleran DPRD, tidak mengatur tentang  pembekalan sepeda motor terhadap para anggota dewan, melainkan kendaraan roda empat untuk masing – masing komisi.
Disisi lain, pemberian kendaraan roda dua terhadap anggota dewan juga tidak berdasarkan asas manfaat. Karena masih banyak aparatur pemerintah yang lebih membutuhkan, mestinya patut mendapatkan perhatian prioritas guna menunjang tugas pengabdian terhadap negara dan memudahkan pelayanan terhadap publik.
Sementara terkait masalah utang yang dilakukan mantan Bendahara Setda Dompu Muhamad totalnya mencapai Rp6,2M, kata mereka jangan diabaikan. DPRD sebagai lembaga penyerap aspirasi rakyat dapat memperjuangkan hak pemilik uang untuk mendapatkan kembali uang mereka yang dipinjam tanpa ada yang merasa dirugikan. Karena menurut massa, mereka bagian dari masyarakat Dompu yang menjadi korban atas tindakan oknum aparatur (Muhamad) yang mengelabui para pemilik uang sehingga mudah memberikan pinjaman uang yang nilainya relatif besar. “Untuk itu, massa meminta pihak DPRD dapat memperjuangkan nasib para pemilik uang dimaksud agar Pemda Dompu mau mengembalikan uang mereka,” tutur massa.
Beralih dari gedung dewan, pengunjuk rasa kemudian menuju ke depan kantor Bupati Dompu. Lagi – lagi mereka menyuarakan persoalan yang sama. Massa aksi pun meminta Bupati Dompu bertanggung jawab terhadap uang Rp6,2M yang dipinjam Muhamad agar segera dikembalikan sehingga pemilik uang yang disebut membungakan uang dapat memperoleh kembali uang mereka, minimal pokoknya.
Terlebih lagi, massa mengkritisi soal program PIJAR yang didengung – dengungkan oleh Bupati Dompu. Menurut mereka, program tersebut belum optimal.  Mereka menilai masih banyak kelemahan dari program ini  diantaranya rendahnya harga jagung. Ini terindikasi akibat dampak dari ketidak seriusan pemerintah dalam mengawasi program ini mulai dari masa panen sampai produksinya. (SM.15)
×
Berita Terbaru Update