Bima,
(SM).- Warga Desa Roi Kecamatan Belo,
Yasin Husen (50), korban tewas tersambar petir, seolah sudah mengetahui dalam
waktu dekat akan meninggal dunia. Dua hari sebelum kejadian, bapak 4 anak itu
menitipkan wasiat.
Anak
pertama korban, Farida, menceritakan, hari Sabtu (15/12) ayahnya sempat
berbincang dengannya di kebun keluarga, yang tak jauh dari tempat tinggal
mereka. Pada saat itu, kenang Farida, ayahnya menitipkan pesan padanya.
Kata
Farida, ayahnya tiba-tiba saja membicarakan soal kematian padanya. Saat itu, ayahnya
menitip pesan jika hajatan 44 hari meninggalnya nanti, keluarga memotong seekor
sapi sebagai amal di akhirat. “Bapak bilang, hanya itu amalan buat warga desa,”
kutipnya.
Farida
mengaku tidak tanggapi serius apa yang dikatakan bapaknya saat itu. “Saya hanya
balas dengan senyum saja. Tau-taunya bapak akan meninggal betul,” elusnya
sembari meneteskan air mata.
Banyak
hal lain yang dianggap ‘aneh’ oleh keluarga, almarhum tiba-tiba nyelutuk
berbicara yang tidak-tidak serta berbuat yang tidak biasanya. Selain wasiat
tersebut, pria yang sudah dikarunia 3 orang cucu itu juga titipkan wasiat yang
lain pada anaknya.
“Almarhum
juga sempat bilang ke saya, kalau suatu saat nanti mau bor air, bor lah
di tengah kebun ini,” kutip Farida, menirukan amanat ayahnya. “Semua perkataan
bapak, saya anggap biasa saja. Tidak ada firasat,” sambung Farida.
Kepada
sang istri, Rukmini, almarhum sempat senda gurau beberapa hari terakhir. “Kalau
malam, saya diminta injak bagian badannya yang katanya terasa pegal. Beberapa
hari ini, tubuhnya bapak anak-anak mendadak gemuk,” kenang Rukmini.
Menurut
Rukmini, tidak ada yang melihat persis kejadian yang menimpa suaminya. Baru
diketahui, setelah dilihat cucunya sendiri, Syahrul, yang melihat Yasin Husen
tergelat di tengah jalan lingkungan, bagian Timur perkampungan.
Dari
pagi hari, cerita Rukmini, suaminya berangkat ke sawah melihat orang yang
membajak dua petak sawahnya. Siang hari, menjelang sore, suaminya pamit pulang
kembali ke rumah. Di tengah jalan, nyawa korban dijemput malaikat maut.
Korban
mengalami luka bakar pada bagian punggung belakang. Sebagian besar baju pada
bagian punggung sudah rusak dan hangus terbakar. Sementara celana korban, sudah
acak-acakkan akibat disambar petir.
Jenazah
korban langsung di kebumikan pada hari itu di TPU Desa Roi sekitar pukul 19.00
Wita malam. Kejadian tragis yang menimpa korban terjadi sekitar pukul 14.00
Wita. Banyak cerita unik, sebelum korban meninggal dunia. (ima)