Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kapolsek Monta Dinilai Gagal Membina Anggotanya

26 Desember 2012 | Rabu, Desember 26, 2012 WIB Last Updated 2012-12-26T02:23:12Z

Bima, (SM).- Proses penangkapan salah seorang warga Tangga Baru (Bukharis) yang diduga menganiaya Salahudin salah seorang Warga Tolobali Kota Bima pada Senin (24/12) di sekitar Desa Pela – Simpasai sekitar pukul 16.00 Wita kemarin, menyisakan pilu dan tanda tanya bagi pihak keluarga Bukharis.

Pasalnya Bukharis yang berusaha lari mengamankan diri akibat ketakutan dikejar oleh korban Salahudin yang ditusuknya justru bernasib malang. Pelaku yang dikejar oleh salah seorang anggota Polsek Monta Briptu Anhar justru mendapat perlakuan yang tak wajar, dari keterangan saksi yang tidak ingin namanya dikorankan kepada pekerja media ini menceritakan, pelaku (Bukharis) dikejar dari arah Pela menuju Desa Simpasai dan berhasil menangkapnya di Pertigaan Cabang Simpasai Monta,.
Ketika Pelaku hendak ditangkap oleh Briptu Anhar, masih berupaya kabur dan tanpa berpikir panjang pun Briptu Anhar secara tidak sengaja membantingnya di jalan raya hingga menyebabkan luka robek pada bagian kepala pelaku dan akhirnya dilarikan ke Puskesmas Monta.
Atas kejadian tersebut. Budiman, S.Pd.I selaku kakak dari Bukhari dan beberapa orang keluarganya ketika mengunjungi adiknya yang telah ditahan di ruangan tahanan Polsek Monta selasa (25/12) mempersoalkan atas luka robek terhadap adiknya Bukharis dan menemui Kapolsek Monta, Windi Tjahyadi untuk menanyakan proses penangkapan adiknya hingga mengalami luka yang serius. Proses dialogpun berlangsung sekitar 40 menit hingga berakhir tegang.
Budiman menilai, tindakan Briptu Anhar selaku anggota Polsek Monta sangat tidak manusiawi, meskipun adiknya telah melalukan suatu tindak pidana kejahatan tidak semestinya ketika melakukan penangkapan terhadap pelaku itu harus sampai melukainya apalagi yang dilukai itu adalah bagian kepala. “Kami dapat terima dan tidak mempersoalkan sama sekali jika tindakan yang dilakukan itu dalam batas kewajaran, tapi inikan sangat tidak manusiawi sekali,” kesal Budiman.
Lanjutnya, atas hal yang menimpa adiknya dia meminta agar Kapolsek Monta bertanggung jawab secara hukum dan memberikan pembinaan terhadap anggotanya, dan berhapar agar adiknya mendapatkan perawatan dan pengobatan lebih lanjut.
“Intinya Kapolsek harus mempertanggung jawabkan tindakan perbuatannya, jika tidak kami akan melaporkan secara hukum pula,” pinta Budiman.
Sementara, Kapolsek Monta Windi Tjahyadi di hadapan pekerja media ini mengatakan, tindakan yang dilakukan anggotanya sudah sesuai prosedur dan Undang-undang yang berlaku. Menurutnya, hal itu dilakukan secara tidak sengaja oleh anggotanya yang tengah mengejar pelaku yang berusaha melarikan diri dan berusaha melawan anggotanya ketika sedang melakukan penangkapan. “Pelaku inikan berusaha melarikan diri dan berusaha melawan petugas pada saat mau ditangkap” ungkap Windi.
Dan di tempat terpisah, Bukharis yang dihubungi SM di ruang Tahanan Polsek Monta membantah jika dirinya ingin melakukan perlawanan pada saat itu, hanya mengakui bahwa dirinya sempat melarikan diri dari kejaran teman-teman korban yang ditusuknya. Dan dirinya tidak mengetahui bahwa yang mengejarnya adalah anggota Polsek Monta, sebab posisi Briptu Anhar baru selesai main bola di Desa Pela. “Wajar saya tidak tahu dia polisi, sebab saat dia kejar saya dia memakai kostum bola dan tidak memakai dinas,” tandas Bukharis. (sy) 
×
Berita Terbaru Update