Bima, (SM).- Proses penangkapan
salah seorang warga Tangga Baru (Bukharis) yang diduga menganiaya Salahudin
salah seorang Warga Tolobali Kota Bima pada Senin (24/12) di sekitar Desa Pela
– Simpasai sekitar pukul 16.00 Wita kemarin, menyisakan pilu dan tanda tanya
bagi pihak keluarga Bukharis.
Pasalnya Bukharis yang berusaha
lari mengamankan diri akibat ketakutan dikejar oleh korban Salahudin yang
ditusuknya justru bernasib malang.
Pelaku yang dikejar oleh salah seorang anggota Polsek Monta Briptu Anhar justru
mendapat perlakuan yang tak wajar, dari keterangan saksi yang tidak ingin
namanya dikorankan kepada pekerja media ini menceritakan, pelaku (Bukharis)
dikejar dari arah Pela menuju Desa Simpasai dan berhasil menangkapnya di
Pertigaan Cabang Simpasai Monta,.
Ketika Pelaku hendak ditangkap
oleh Briptu Anhar, masih berupaya kabur dan tanpa berpikir panjang pun Briptu
Anhar secara tidak sengaja membantingnya di jalan raya hingga menyebabkan luka
robek pada bagian kepala pelaku dan akhirnya dilarikan ke Puskesmas Monta.
Atas kejadian tersebut. Budiman,
S.Pd.I selaku kakak dari Bukhari dan beberapa orang keluarganya ketika
mengunjungi adiknya yang telah ditahan di ruangan tahanan Polsek Monta selasa
(25/12) mempersoalkan atas luka robek terhadap adiknya Bukharis dan menemui
Kapolsek Monta, Windi Tjahyadi untuk menanyakan proses penangkapan adiknya
hingga mengalami luka yang serius. Proses dialogpun berlangsung sekitar 40
menit hingga berakhir tegang.
Budiman menilai, tindakan Briptu
Anhar selaku anggota Polsek Monta sangat tidak manusiawi, meskipun adiknya
telah melalukan suatu tindak pidana kejahatan tidak semestinya ketika melakukan
penangkapan terhadap pelaku itu harus sampai melukainya apalagi yang dilukai
itu adalah bagian kepala. “Kami dapat terima dan tidak mempersoalkan sama
sekali jika tindakan yang dilakukan itu dalam batas kewajaran, tapi inikan
sangat tidak manusiawi sekali,” kesal Budiman.
Lanjutnya, atas hal yang menimpa
adiknya dia meminta agar Kapolsek Monta bertanggung jawab secara hukum dan
memberikan pembinaan terhadap anggotanya, dan berhapar agar adiknya mendapatkan
perawatan dan pengobatan lebih lanjut.
“Intinya Kapolsek harus mempertanggung
jawabkan tindakan perbuatannya, jika tidak kami akan melaporkan secara hukum
pula,” pinta Budiman.
Sementara, Kapolsek Monta Windi
Tjahyadi di hadapan pekerja media ini mengatakan, tindakan yang dilakukan
anggotanya sudah sesuai prosedur dan Undang-undang yang berlaku. Menurutnya,
hal itu dilakukan secara tidak sengaja oleh anggotanya yang tengah mengejar
pelaku yang berusaha melarikan diri dan berusaha melawan anggotanya ketika
sedang melakukan penangkapan. “Pelaku inikan berusaha melarikan diri dan
berusaha melawan petugas pada saat mau ditangkap” ungkap Windi.
Dan di tempat terpisah, Bukharis
yang dihubungi SM di ruang Tahanan Polsek Monta membantah jika dirinya ingin
melakukan perlawanan pada saat itu, hanya mengakui bahwa dirinya sempat melarikan
diri dari kejaran teman-teman korban yang ditusuknya. Dan dirinya tidak
mengetahui bahwa yang mengejarnya adalah anggota Polsek Monta, sebab posisi
Briptu Anhar baru selesai main bola di Desa Pela. “Wajar saya tidak tahu dia
polisi, sebab saat dia kejar saya dia memakai kostum bola dan tidak memakai
dinas,” tandas Bukharis. (sy)