Kota
Bima, (SM). Gembong kejahatan Pencurian
Kendaraan Bermotor (curanmor), Ms (36) warga Desa Simpasai terpaksa ditembak
pada kedua kakinya, setelah melawan saat petugas kepolisian menangkapnya.
Pelaku ditangkap Sabtu (15/12) pukul 05.30 pagi di salah satu rumah warga Dusun
Tanjung Mas, Desa Wilamaci, Kecamatan Monta.
Akibat
luka tembak dialaminya, pelaku dirawat di ruang IGD RSUD Bima, pelaku mengalami
luka tembak hingga tertembus peluru pada bagian betis, selain ditembak pelaku
juga mengalami luka robek pada bagian pelipis. Pelaku diduga gembong pelaku
curanmor di wilayah Kecamatan Sape, Lambu, Langgudu dan Monta.
Kapolsek
Lambu, Ipda. M.Sabri, SH diwawancara saat melihat pelaku di ruangan IGD RSUD
Bima mengaku pelaku terpaksa ditembak karena melawan saat ditangkap. Pelaku
ditangkap oleh petugas kepolisian gabungan Polsek Sape, Lambu dan Satuan Buru
Sergap (Buser) Polres Bima-Kota. Pelaku diketahui terlibat berbagai kejahatan
di beberapa wilayah Sape, Lambu, Langgudu dan Monta.
Terakhir
pelaku terlibat pembacokan korban warga Desa Simpasai hingga korban nyaris
kehilangan tangannya, pelaku juga diketahui sebagai otak aksi curanmor dan
beberapa kejahatan lain. Pelaku enam bulan terakhir menghilangkan, setelah
dilakukan pengejaran dan pengintaian pelaku selama pelariannya ternyata berada
di wilayah Kecamatan Monta.
Dari
hasil penyelidikan dan pengembangan informasi yang didapat, untuk menangkap
pelaku dilakukan petugas gabungan untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan dan mencegah pelaku lolos saat disergap. Pelaku diakui Sabri telah
ditetapkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Dokter
IGD RSUD Bima, Dr. Akbar dikonfirmasi mengenai luka yang dialami pelaku
tertembus pelur dikedua sisi kaki pada bagian betis, dari hasil rontgen luka
tembus tidak menyisakan serpihan peluru, namun untuk mempercepat penyembuhan
lukanya disyarankan untuk sementara dirawat inap guna menghindari infeksi pada
lukanya.(dd)