Kota Bima, (SM).- Dokter IGD RSUD Bima dari hasil autopsi yang dilakukan
terhadap orok bayi ditemukan warga di Kelurahan Dara kemarin belum dapat
menyimpulkan apakah orok tersebut hasil aborsi atau sebaliknya. Sementara Kasat
Reskrim Polres Bima Kota, Iptu. Welman Ferry mengaku, masih dalam proses lidik
siapa ibu dari orok yang ditemukan warga.
Walaupun sedikit kata disampaikan, Welman Ferry ditemui di kantor
Sat. Reskrim Gunung Dua, Selasa (18/12) menjelaskan, proses olah Tempat
Kejadian Perkara (TKP) telah dilakukan petugas, kemudian juga sejumlah saksi
telah dilakukan pemeriksaan termasuk anak dari pemilik rumah serta beberapa
tetangganya. “Selain itu proses penyidikan masih terus berjalan”, ujarnya.
Mengenai identifikasi siapa ibu dari orok yang ditemukan
sampai saat ini diakui Welman belum mengarah pada siapapun masih diperlukan
pendalaman dalam proses penyelidikannya.
Sementara Dokter IGD RSUD Bima, Dr.Ardiansyah diwawancara
terpisah mengatakan, dari proses autopsi yang dilakukan, diketahui orok bayi
baru berusia sekitar 12 minggu, mengenai orok tersebut waktu dikubur dari
kondisi fisiknya baru sekitar tiga hari karena terlihat mulai terjadi
pembusukan. Kondisi orok masih lengkap organ tubuhnya, terdapat ari-ari. Hanya
saja jelas Ardiansyah, untuk kelamin orok belum nampak sehingga belum dapat
disimpulkan apakah orok tersebut berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.
Mengenai apakah orok tersebut hasil aborsi? Dijawab
Ardiansyah, sampai saat ini pihaknya saat lakukan outopsi belum sampai pada
melakukan deteksi terhadap kondisi cairan atau obat-obatan yang terkandung
diorok tersebut. Kemarin proses autopsinya hanya sebatas mengetahui usia janinm
saja. (dd)